Mitos Menstruasi 1 : Menstruasi bikin wanita bodoh (sementara)
Sebuah penelitian anyar oleh para psikolog di University of Bath, menyatakan bahwa kram perut, mood swing, dan sebagainya, membuat sejumlah wanita jadi bodoh selama menstruasi. Penelitian membagi 52 responden menjadi dua kelompok wanita. Responden wanita sedang menstruasi dan yang tidak menstruasi.
Masing-masing kelompok diminta untuk menyelesaikan tugas menggunakan komputer. Hasilnya kelompok wanita yang sedang menstruasi, ditemukan tidak mampu menyelesaikan tugasnya dibanding kelompok wanita yang tidak menstruasi.
Mitos Menstruasi 2 : Aroma tubuh wanita yang sedang menstruasi jadi lebih manis
Penelitian menunjukkan, kadar testosteron pria dipengaruhi oleh aroma perempuan, terutama ketika wanita sedang berovulasi (masa subur). Ilmuwan Saul Miller dan Jon Maner dari Florida State University meminta relawan pria untuk menghirup kaus yang digunakan oleh wanita yang sedang berovulasi (seminggu sebelum menstruasi). Hasilnya, relawan pria mengatakan bahwa kaus tersebut memiliki aroma nan manis.
Mitos Menstruasi 3 : Wanita yang sedang menstruasi makin doyan belanja
Menurut penelitian dari University of Herdfordshire, saat sedang menstruasi, sejumlah wanita jadi lebih suka belanja. Pernyataan tersebut didapatkan dari penelitian terhadap 500 perempuan mengenai korelasi kebiasaan belanja dengan siklus menstruasi wanita. Hasilnya, dua pertiga wanita mengaku belanja karena mengikuti suasana hati saat sedang menstruasi.
Profesor Pine, sang peneliti, mengungkapkan hal ini disebabkan karena belanja dapat mengalihkan perhatian wanita dari kondisi tubuh yang kurang nyaman saat menstruasi.
Mitos Menstruasi 4 : Perempuan menggunakan banyak tampon selama hidupnya
Diperkirakan, seorang wanita akan menggunakan lebih dari 11.000 tampon seumur hidupnya. Menstruasi membuat wanita banyak menggunakan tampon.
Mitos Menstruasi 5 : Menstruasi memengaruhi suara wanita
Temuan unik dilansir oleh sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Etologi, bahwa saat menstruasi suara wanita mengalami perubahan. "Produksi dan nada suara terkait erat dengan biologis seseorang. Sel-sel dari laring dan vagina ini sangat mirip dan keduanya menunjukkan kesamaan reseptor (penerima) hormon," kata Nathan Pipitone, salah satu peneliti dari Adams State College dan Gordon Gallup Suny-Albany.
Mitos Menstruasi 6 : Tinggi rendah pendidikan memengaruhi menstruasi
Di abad 20 lalu, banyak orang yang percaya bahwa semakin tinggi gelar pendidikan seorang wanita akan menyebabkan kerusakan permanen pada organ reproduksinya saat menstruasi. Dr Edward H Clarke dari Harvard Medical School yang menulis buku Sex in Education mengatakan, "pendidikan tinggi akan menyebabkan rahim perempuan jadi atrofi (menyusut)."
Dengan kata lain, seorang wanita yang lebih banyak belajar dan berpikir membuat darah dalam tubuhnya dialihakan dari rahim menuju otak. Tujuannya untuk merangsang otak agar tetap aktif menerima pelajaran. Meski begitu, hasil ini masih meragukan, penelitian ini juga masih dibuktikan lebih lanjut .
Sumber: Kompas Female
KOMENTAR