Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebab utama SIDS.
Akan tetapi mayoritas kasus SIDS berhubungan dengan posisi tidur tengkurap, dimana posisi ini memberikan tekanan pada rahang bayi, sehingga mempersempit jalan napas. Posisi tidur tengkurap yang terlalu lama bisa menyebabkan SIDS.
Teori lain menyebutkan, ketika posisi tengkurap—bila sirkulasi udara tidak baik—bayi berisiko menghirup kembali udara yang diembuskan, sehingga kadar karbondioksida terakumulasi dan kadar oksigen menurun.
Bila hal ini terjadi terus-menerus, bayi bisa lemas dan kehabisan oksigen.
Sementara riset dari Harvard Medical School and Children's Hospital Boston menyatakan, bayi yang meninggal akibat SIDS umumnya memproduksi serotonin berkadar rendah.
Serotonin adalah bahan kimia otak yang mengantarkan pesan di antara sel serta berperan penting dalam mengatur napas, denyut jantung, dan tidur.
BACA JUGA : Aa Gym Bersama Cucunya, Berikut Foto Saat Sang Da'i Bercengkrama
Berdasarkan teori para peneliti, ketidaknormalan serotonin bisa mengurangi kapasitas bayi dalam merespons kemampuan bernapas, seperti kadar oksigen rendah atau karbondioksida yang tinggi.
Kadar karbondioksida yang tinggi bisa diperparah bila bayi menghirup kembali karbondioksida yang sudah dikeluarkan.
Akibatnya, karbondioksida ini terakumulasi di tempat tidur ketika bayi tidur tengkurap.
Saat bayi bernapas dengan posisi wajah di bawah, ia tidak bisa mendapat cukup oksigen.
Nah, bayi dengan batang otak normal akan memutar kepalanya dan bangun sebagai bagian dari respons.
Sebaliknya, bayi dengan ketidaknormalan serotonin tak bisa merespons stressor tersebut sehingga menyebabkan SIDS.
Meski belum terbukti kebenarannya, pendapat lainnya juga bermunculan seperti kelahiran prematur, berat badan bayi lahir rendah, persalinan kembar/lebih dari satu, kurangnya perawatan kesehatan kala ibu hamil, usia ibu hamil di bawah 20 tahun, bayi sering terpapar asap rokok, ibu perokok, ruangan tidur bayi terlalu lembap, dan lain-lain.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Tabloid Nakita,instagram |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR