Orangtua harus mempunyai kesempatan berkomunikasi dengan Si Kecil, mau menjadi pendengar yang baik bagi Si Kecil serta mengajak Si Kecil berdiskusi.
Lalu, selalu memberikan alasan dalam setiap larangan atau aturan sehingga Si Kecil dapat memahami latar belakangnya tanpa kesan orangtua bersikap otoriter.
BACA JUGA: Masa Muda Suami Marissa Nasution Disebut Mirip Leonardo DiCaprio
2.Menggunakan Jurus 3B
Melakukan pendekatan yang baik pada Si Kecil dengan menggunakan jurusan 3B, yaitu bercerita, bermain, dan bernyanyi.
Contohnya yaitu dalam rangka mengatasi anak yang gemar menonton tv dan saat orangtua melarang Si Kecil menonton tv.
Ketika Si Kecil bertanya, “Kenapa sih aku ga boleh nonton tv?”, Moms dapat memberikan pendekatan dengan cara bercerita.
Misalnya dengan bercerita tentang seorang anak yang tidak naik kelas akibat keseringan nonton tv.
BACA JUGA: Hadiri Pernikahan Aline Adita, Penampilan Happy Salma Bikin Wulan Guritno Gemas
3.Terbuka Terhadap Kritik
Pola asuh demokrasi memungkinkan adanya komunikasi antara orangtua dan Si Kecil, di mana di dalamnya bisa saja terjadi debat dan diskusi.
Si Kecil bisa protes dan boleh mengatakan “tidak” kepada orangtua, termasuk tidak setuju dengan orangtua.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR