Nakita.id - Kanker serviks merupakan momok yang ditakuti perempuan.
Bagaimana tidak, kanker yang disebabkan oleh infeksi HPV (Human Papilloma Virus), terutama tipe 16 dan 18, ini biasanya tidak menunjukkan gejala atau keluhan pada tahap awal.
Gejala atau keluhan tersebut biasanya baru muncul ketika kanker sudah memasuki stadium 2 atau lebih.
BACA JUGA: Terkenal Paling Mematikan, Kanker Serviks Ternyata Paling Mungkin Disembuhkan
Keputihan yang berulang meski telah diobati, juga postcoital bleeding (pendarahan pasca senggama), kerap menjadi gejala yang dirasakan, meski tidak selalu merujuk pada kanker serviks.
Meski begitu, bukan berarti kanker ini tidak bisa yang dihindari.
Penyebab dan kehadiran kanker serviks dapat dideteksi.
Terlebih, kanker ini termasuk yang slow-growing (pertumbuhan lambat). Diperlukan fase yang panjang dari tahap infeksi sampai menjadi kanker.
HPV memiliki masa inkubasi selama 9-12 bulan.
BACA JUGA: Saat Berpuasa Mengalami Hal Ini, Ibu Hamil Wajib Buka Puasa
Kemudian setelahnya, memasuki fase pra-kanker.
HPV merupakan virus yang sangat selektif, yang hanya berkembang di lingkungan yang sesuai.
Berikut adalah beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker serviks.
1. Menikah di usia muda (15-20 tahun), di mana saat ini masih terjadi perubahan sel-sel (metaplasia) di mulut rahim.
2. Kerap berganti ganti pasangan.
BACA JUGA: Momen Pertemuan Pangeran Charles dan Camilla Mengejutkan, Ternyata di Depan Putri Diana!
3. Infeksi gonorhea (kencing nanah), sifilis, herpes atau HIV.
4. Mengonsumsi pil KB kombinasi dapat memicu perkembangan HPV, tetapi tidak menimbulkan HPV.
5. Kekurangan vitamin E, asam folat, dan mineral.(*)
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR