Nakita.id - Mungkin ada banyak perempuan yang tidak mengalami masalah nyeri saat menstruasi.
Nyatanya, ada banyak juga perempuan yang memiliki pengalaman menstruasi yang sangat menyakitkan.
Sebenarnya, ada banyak jenis gangguan menstruasi yang kerap mengakibatkan seseorang merasakan nyeri. Diantaranya:
BACA JUGA: Jaga Daerah Kewanitaan Tetap Sehat Kala Menstruasi Dengan 6 Tips Ini
Pendarahan uterus tidak normal (AUB)
AUB yaitu keadaan saat seseorang mengalami perdarahan menstruasi yang hebat, atau tidak mengalami perdarahan saat menstruasi, atau perdarahan antara dua siklus menstruasi.
Premenstrual syndrome (PMS)
PMS adalah berbagai gejala fisik dan psikologis yang terkait dengan siklus menstruasi.
Gejala fisik berupa kelelahan, kembung, bengkak dan nyeri payudara, dll.
Gejala psikologis berupa ketidakmampuan untuk fokus, depresi, ketegangan, kemarahan dan kecemasan, dll.
Periode menstruasi berat
Periode menstruasi berat merupakan gangguan menstruasi yang ditunjukkan oleh kram menstruasi yang berat, diare dan perasaan pusing.
Gangguan dysphoric pramenstrual
Gangguan Dysphoric Pramenstrual lebih berat karena nyeri menstruasi dapat disertai dengan gejala kecemasan, iritabilitas, perubahan suasana hati, dll.
BACA JUGA: Bukan Gosok Gigi, ini Cara Alami Hilangkan Bau Mulut Saat Puasa
Untuk mengatasi nyeri akibat menstruasi ini, kita bisa menggunakan bahan alami Moms.
Jus nanas dan wortel
Nanas dapat membantu menangani kram menstruasi karena mengandung bromelain, yaitu enzim yang dikenal untuk menenangkan nyeri otot.
Di sisi lain, wortel dapat membantu mengatur aliran darah, yang mengurangi rasa sakit saat menstruasi.
BACA JUGA: Perkataan Raffi Soal Menu Sahur Ini Bikin Nagita Slavina Geram, Kenapa Ya?
Cara membuat:
Blender 1-2 cup nanas segar dan 2 buah wortel besar. Minumlah jus ini 1 kali sehari untuk meredeakan nyeri haid. (*)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | boldsky.com |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR