Nakita.id – Momen kehamilan adalah hal yang dinati pasangan menikah, tak sedikit wanita yang ingin memiliki keturunan kembar.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Mayo Clinic di Rochester, tingkat kehamilan kembar di Amerika Serikat mengalami peningkatan dimana 3 dari 100 wanita hamil melahirkan janin kembar bahkan triplet.
Nah, bagi Moms yang mengharapkan bayi kembar dengan pasangan sebaiknya memerhatikan hal berikut ini:
Peluang kehamilan kembar alami akan meningkat seiring usia
Abdulla Al-Khan, MD, direktur dan kepala pengobatan serta pembedahan maternal di Hackensack University Medical Center, New Jersey menyebutkan usia juga berpengaruh terhadap kehamilan kembar.
BACA JUGA: Ternyata Sekarang Makin Banyak Bayi Kembar, Ini Penyebabnya
Usia 30 hingga 40 tahun adalah waktu terbaik, dimana ovulasi akan terjadi tanpa bantuan teknologi sangat mungkin terjadi pembuahan kembar.
Kehamilan kembar membutuhkan lebih banyak asam folat
Asam folat merupakan asupan yang krusial bagi ibu hamil untuk mengurangi risiko bayi lahir cacat.
Manju Monga, MD, direktur divisi obat ibu-janin di University of Texas Health Sciences Center di Houston menyebutkan ibu hamil kembar akan membutuhkan lebih banyak asam folat.
Kehamilan tunggal membutuhkan 0,4 miligram asam folat sedangkan kehamilan kembar membutuhkan 1 miligram asam folat per harinya.
BACA JUGA: [VIDEO] Tanya Pakar - Kesiapan Mental Calon Orangtua Bayi Kembar
Wanita hamil harus menghabiskan banyak waktu untuk kontrol
Dengan adanya dua janin dalam kandungan, maka membutuhkan lebih banyak pemantauan dibandingkan hamil satu bayi.
Selain itu, kehamilan kembar juga lebih riskan mengalami keguguran sehingga sebaiknya melakukan USG berkala.
Kehamilan kembar akan mengalami gejala kehamilan yang lebih buruk
Saat hamil, Moms akan mengalami peningkatan hormon chorionic gonadotropin sehingga akan mengalami mual utama di pagi hari.
Moms dengan janin kembar akan mengalami hal ini dua kali lipat saat trimester pertama, disertai keluhan lain seperti sakit punggung, kesulitan tidur dan nyeri di bagian ulu hati.
BACA JUGA: Dua Tahun Berlalu, Inilah Kabar Saudara Kembar Wayan Mirna 'Sianida' Salihin
Risiko perdarahan tinggi
Moms yang hamil kembar juga memiliki tingkat anemia yang lebih tinggi serta perdarahan yang lebih tinggi setelah melahirkan.
Risiko keguguran pun juga akan lebih tinggi pada kehamilan kembar, dengan lebih banyak mendapati bercak darah sejak trimester awal.
Moms tak akan meraskan janin bergerak terlalu aktif
Hal ini akan sedikit mengejutkan Moms yang sedang berencana atau sedang hamil kembar, karena gerakan janin tidak akan terlalu terasa.
Dengan janin kembar, umumnya bayi akan menendang dan melakukan aktivitas dalam perut saat usia kehamilan memasuki usia 18 hingga 20 minggu.
BACA JUGA: Mungkinkah Hamil Bayi Kembar Tanpa Adanya Keturunan Kembar?
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR