Nakita.id - Mendengarnya saja mungkin membuat Moms bergidik, apalagi jika membayangkan wujud serangga ini.
Tapi siapa sangka, bila kecoak memiliki nutrisi yang baik bahkan lebih dari yang dihasilkan sapi.
Eits, jangan jijik dulu Moms, kecoak yang dimaksud tentu bukan kecoak jorok yang sering berada di tempat kotor.
BACA JUGA: Wow Volume dan Jenis Musik Pengaruhi Berat Badan, Ini Penjelasannya!
Kini ada penemuan baru, yaitu kecoak yang hidup di kepulauan Hawaii dan pulau-pulau lain di Lautan Pasifik.
Kecoak ini punya nama latin adalah Diploptera punctata.
Berbeda dengan kecoak biasa, Diploptera punctata tidak bertelur, melainkan melahirkan anak seperti hewan menyusui lainnya.
BACA JUGA: Begini Cara Menanam Bawang dengan Wadah Plastik, Praktis Tanpa Tanah Moms!
Kecoak jenis Diploptera punctata ini melahirkan kira-kira 12 ekor anak tiap dua sampai tiga minggu.
Anak-anak kecoak tersebut diberi makanan dalam bentuk cairan berwarna kuning yang dihasilkan oleh rahim induknya.
“Tapi di dalam usus anak-anak kecoak tadi, cairan kuning itu berubah menjadi kristal-kristal yang bisa dicerna untuk waktu lama, sampai mereka bisa mencari makanan sendiri,” kata Profesor Barbara Stay dari Universitas Iowa.
Mulanya, ide susu kecoa berasal dari 2016 ketika sekelompok ilmuwan di India memeriksa susu dari kecoa kumbang (Diploptera punctata) Pasifik untuk nilai gizinya.
Studi mereka, yang diterbitkan dalam Journal of International Union of Crystallography, mengungkapkan susu kecoak memiliki zat yang sangat bergizi, hampir tiga kali lebih kaya kalori daripada susu kerbau.
BACA JUGA: Bahan Alami Mengatasi Gatal Gigitan Nyamuk, No. 4 Sungguh Tidak Biasa!
Susu ini juga mengandung hampir empat kali lipat protein yang ditemukan dalam susu sapi.
"Kristal itu seperti makanan lengkap, mereka memiliki protein, lemak, dan gula," kata Sanchari Banerjee, salah satu peneliti dalam studi tersebut.
Jika kita melihat ke urutan protein, mereka memiliki semua asam amino esensial.
Namun tim tersebut percaya bahwa butuh lebih banyak pengujian, untuk memahami daya cerna dan keamanannya.
BACA JUGA: Waduh, Ternyata Nyamuk Suka Menggigit Orang dengan Kondisi Ini!
"Pada prinsipnya, itu harus baik-baik saja, tapi hari ini kami tidak memiliki bukti bahwa itu benar-benar aman untuk dikonsumsi manusia," kata pemimpin peneliti Subramanian Ramaswamy di Institute for Stem Cell Biology and Regenerative Medicine di Bangalore, India.
Jadi apa yang mungkin salah dengan mengonsumsi kandungan gizi super ini?
"Tingkat hormon pertumbuhan dalam cairan khusus ini tidak diketahui," kata Dr Rachel Nazarian, di Schweiger Dermatology Group di New York.
BACA JUGA: Mengecat Rumah dengan Beberapa Warna ini Bisa Membuat Kesan Adem dan Luas
Kadar gula yang tinggi juga dapat membuatnya menjadi pilihan yang buruk dalam hal kesehatan dan kecantikan kulit.
Karena kita tahu diet tinggi gula sebenarnya mempercepat penuaan kulit.
Perusahaan asal Afrika Selatan, Gourmet Grubb saat ini menjual 'Entomilk', sebuah produk susu yang berlabel superfood di masa depan.
BACA JUGA: Mengapa Nasi Goreng Jadi Makanan Paling Digemari? Ternyata Ini Alasannya!
Nama produk terinspirasi oleh istilah entomophagy, yang merupakan praktik makan serangga.
Susu berasal dari serangga yang dibudidayakan secara berkelanjutan dan dikatakan mengandung kadar protein, besi, seng, dan kalsium yang tinggi.
"Pikirkan Entomilk sebagai alternatif susu yang berkelanjutan, ramah lingkungan, bergizi, bebas laktosa, lezat, bebas rasa bersalah dari masa depan," situs web perusahaan menyatakan.
BACA JUGA: Mengecat Rumah dengan Beberapa Warna ini Bisa Membuat Kesan Adem dan Luas
Dan mereka yang sangat takut dengan kecoak (katsaridaphobia, jadi kita tidak perlu melakukannya) dapat menarik napas lega.
Mungkin beberapa saat sebelum kita mulai melihat produk yang secara eksklusif bersumber dari serangga, karena membunuh lebih dari 1.000 kecoak hanya menghasilkan 100 gram produk.
Ini tidak melukiskan gambaran yang sangat layak.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR