Lebih lanjut, penelitian melaporkan bahwa 12% dari mereka yang sering mengonsumsi telur lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit jantung iskemik atau penyakit jantung koroner.
"Temuan kami menunjukkan bahwa konsumsi telur harian bisa mengurangi risiko kardiovaskular, penyakit jantung iskemik, kejadian koroner utama, stroke hemorrhagic dan stroke iskemik di antara orang dewasa setengah baya di China," kata para peneliti menyimpulkan.
Profesor Nita Forouhi dari University of Cambridge menunjukkan bahwa konsumsi telur peserta harus diperhitungkan dalam menyimpulkan hasil penelitian.
"Penelitian ini seperti banyak penelitian gizi bersifat observasional dan tidak eksperimental, yaitu mengikuti sampel besar orang dewasa dari waktu ke waktu untuk titik akhir kesehatan, tapi tidak dengan meresepkan menu makan tertentu," ujar Nita.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | independent.co.uk |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR