Sementara itu, faktor lingkungan memiliki pengaruh yang jauh lebih besar.
Faktor lingkungan yang dihubungkan dengan asupan makan tersebut memiliki persentase sebanyak 67,7, dan sisanya adalah faktor genetika.
Dr. Jonas Zierer, penulis utama dari studi tersebut, percaya bahwa ini bisa menjadi instrumen dalam mengatasi obesitas di masa depan.
"Penemuan baru ini berarti kita dapat mengubah beberapa masalah terkait pola hidup, kesehatan usus dan mengatasi obesitas," ujar Zierer.
Hasil penelitian ini lebih terlihat jika dibuktikan pada beberapa bayi kembar di mana genetik tak memengaruhi berat badan.
BACA JUGA: Bukan Kate Middleton, Putri Charlotte Malah Disebut Mirip Putri Diana dan Ratu Saat Kecil!
Pada dasarnya, apa yang dimakan dan masuk ke tubuh dapat lebih berpengaruh terhadap kenaikan berat badan daripada faktor keturunan.
Source | : | independent |
Penulis | : | Fairiza Insani Zatika |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR