Nakita.id - Infeksi saluran kemih (ISK) atau infeksi kandung kemih tergolong penyakit yang cukup sering dikeluhkan oleh perempuan.
Dalam setiap tahunnya kurang lebih 15% perempuan mengalami ISK.
Angka kejadian ISK juga tinggi pada perempuan hamil, khususnya di usia kehamilan 24 minggu atau trimester kedua.
Soalnya, di usia kehamilan tersebut, rahim Mama semakin membesar dan menekan kandung kemih. Akibatnya, daya tampung kandung kemih menjadi berkurang.
Inilah yang menyebabkan bumil menjadi sering berkemih dan itu berarti harus mondar mandir ke toilet.
Nah, sebagian bumil yang malas mondar-mandir ke toilet memilih untuk menahan berkemih.
Kondisi inilah yang menjadi pencetus terjadinya ISK akibat banyaknya bakteri yang terkumpul di kandung kemih.
Selain itu, pada trimester 2 (minggu ke-24), bumil kerap mengalami keputihan karena meningkatnya hormon estrogen pada tubuh.
Keputihan ini menyebabkan wilayah keperempuanan bumil menjadi lembap, ini merupakan tempat yang baik untuk bakteri dan jamur berkembang biak.
Apalagi saluran uretra pada perempuan itu pendek, ditambah dengan muara yang relatif terbuka serta sangat berdekatan dengan alat kelamin dan anus yang banyak mengandung kuman, menyebabkan potensi atau peluang kuman masuk ke dalam saluran kemih menjadi sangat besar. Umumnya kuman penyebab ISK adalah E. Coli.
Sayangnya, kebanyakan bumil tidak menyadari terjadinya ISK, karena prosesnya memang tanpa gejala dan tidak memiliki tanda spesifik.
Bumil umumnya baru menyadari kandung kemihnya terinfeksi setelah timbul gejala nyeri di bawah perut dan susah kencing atau kencingnya tidak lancar, hanya keluar sedikit-sedikit.
GIV Gelar Kompetisi 'The Beauty of GIVing' Guna Dukung Perjalanan Inspiratif Womenpreneur Indonesia
KOMENTAR