Kuman yang kerap menyerang ibu hamil antara lain bakteri tetanus toksoid, TORCH (Toxoplasmosis, Others, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes), virus hepatitis B, virus influenza, dan kuman streptokokus. Infeksi tetanus dapat menular pada janin sehingga menyebabkan tetanus neonatus. Infeksi TORCH, mempunyai efek yang merusak pada janin dan meningkatkan risiko keguguran, serta kelainan prematur.
Perlu dipahami jika fase embriologis berlangsung selama delapan minggu awal kehamilan dan kemaksimalan berjalannya fase ini sangat ditentukan oleh kondisi ibu. Jika kondisi ibu sehat maka fase ini dapat berjalan dengan baik. Begitu pula dengan janin, kesehatannya pun akan baik. Bagaimana agar hal ini dapat diwujudkan? Lakukan tindakan pencegahan sejak sebelum hamil dengan melakukan imunisasi untuk menangkal gangguan yang mungkin berdampak pada ibu dan janin.
Ibu yang pernah terpapar atau terinfeksi penyakit-penyakit tersebut akan memiliki kekebalan alami sehingga tak perlu divaksin. Namun, untuk mengetahui apakah ibu sudah memiliki kekebalan diperlukan pemeriksaan laboratorium. Setelah itu ibu diharuskan menjaga kesehatan demi keberhasilan pembuahan dan keselamatan janin kelak. Bukan tidak mungkin, hasil pemeriksaan laboratorium menyarankan ibu yang sudah pernah diimunisasi untuk mengulangi imunisasi yang sama. Semua dilakukan demi memastikan kekebalan ibu.
Sekali lagi, risiko terpapar berbagai penyakit merupakan faktor yang harus diperhatikan ibu hamil. Hindari kunjungan ke daerah yang memiliki prevalensi penyakit menular. Hindari juga berada di antara orang-orang yang sedang sakit.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
KOMENTAR