Bagaimanapun kondisi emosi ibu yang tidak stabil selama kehamilan akan berdampak buruk, baik bagi ibu maupun janinnya.
Ibu sendiri akan merasa tidak nyaman selama menjalani masa kehamilan.
Bila berlarut-larut bukan tak mungkin kondisi ini menyeretnya menuju depresi dan akhirnya memunculkan dorongan untuk bertindak fatal.
Tanda-tandanya, ibu hamil susah tidur, nafsu makan turun, tidak antusias menjalani kehamilannya, tidak mau bersosialisasi bahkan dengan keluarga sekalipun.
Sebaliknya, ibu hamil yang bahagia akan melahirkan bayi yang bahagia pula.
Beberapa penelitian menyebutkan bayi-bayi yang dikandung ketika emosi ibu tidak stabil nantinya akan terlahir menjadi bayi sulit.
Saat menangis, tangisannya sulit diredakan. Saat meminta sesuatu, ia akan memaksa sampai mendapatkannya.
Emosinya pun buruk sebagaimana emosi ibu yang dirasakannya selama dalam kandungan.
KOMENTAR