2. Banyak hal dilakukan
Sedangkan menurut Stacy Quarty, dalam bukunya Frankly Pregnant: A Candid Week-by-Week Guide to the Unexpected Joys, Raging Hormones and Common Experiences of Pregnancy, daya ingat yang menurun selama kehamilan lebih disebabkan banyaknya hal yang harus dipikirkan/dilakukan ibu hamil dalam waktu yang bersamaan selain harus tetap melakukan rutinitas harian.
Ibu hamil juga harus memikirkan kondisi janinnya, kesehatannya, proses melahirkan nantinya, bahkan warna kamar bayi yang diinginkannya.
Tak heran karena terlalu banyak yang dipikirkan, maka banyak hal kecil yang justru jadi terlupa.
Ia mencontohkan yang paling sering terjadi adalah menelepon seseorang tapi kemudian lupa hendak berbicara apa.
Begitu juga saat masuk ke supermarket, tiba-tiba tak tahu hendak membeli apa.
3. Perubahan gaya hidup
Penelitian serupa juga dilakukan Peter Rendell, profesor dari Universitas Katolik Australia dan Julie Henry seperti dikutip AFP, yang meneliti sekitar 1.000 wanita hamil dan wanita yang tidak hamil.
Dari hasil analisis terungkap bahwa wanita hamil secara signifikan mengalami penurunan daya ingat yang buruk pada beberapa aspek yang diuji.
Riset yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical and Experimental Neuropsychology ini juga menyatakan bahwa fenomena yang kerap disebut "baby brain" ini masih terlihat setahun setelah melahirkan.
Dalam penelitian ini diduga faktor penyebabnya adalah perubahan gaya hidup selama hamil.
Seperti diketahui wanita hamil banyak yang mengalami gangguan tidur, serta gangguan aktivitas rutin lainnya, hal inilah yang kemudian memengaruhi kemampuan mengingat.
KOMENTAR