Nakita.id - Gangguan diabetes bisa juga muncul akibat kehamilan itu sendiri.
Diabetes jenis ini disebut diabetes gestasional.
Diabetes kehamilan terjadi karena insulin yang diproduksi oleh ibu hamil harus dibagi dengan janinnya.
Akibatnya, jumlahnya tidak mencukupi agar dapat menetralkan kadar gula darah.
Biasanya kadar gula darah ibu akan kembali normal dengan sendirinya setelah bersalin.
Namun, pada sebagian ibu, kondisi ini bisa menetap hingga setelah melahirkan.
Gejalanya antara lain, dalam urine ibu ditemukan kandungan glukosa padahal sebelumnya ia tidak menderita diabetes.
Gangguan ini dipengaruhi pula oleh kondisi ginjal yang turun akibat kehamilan.
Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan yang teliti.
Umumnya diabetes gestasional terjadi pada akhir trimester ketiga.
Pada kehamilan trimester pertama kadar glukosa akan turun antara 55-65%.
Dan hal ini merupakan respons terhadap transportasi glukosa dari ibu ke janin.
Di Indonesia kasus diabetes gestasional terjadi pada sekitar 1,9-3,6% perempuan hamil.
Sekitar 40-60% perempuan yang pernah mengalami diabetes gestasional berlanjut menjadi diabetes melitus atau gangguan toleransi glukosa.
Melalui serangkaian pemeriksaan, dokter akan menentukan apakah ibu hamil ini perlu mendapatkan terapi insulin atau cukup dengan pengaturan pola makan saja.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
KOMENTAR