Nakita.id - Tercatat 25-35% penyandang diabetes atau diabetesi melahirkan melalui proses sesar.
Alasannya adalah karena sepanjang proses persalinan akan ada banyak alat yang dipasang.
Misalnya, infus insulin dan glukosa untuk ibu, serta alat untuk memonitor frekuensi denyut jantung bayi.
Setiap bayi yang lahir dari diabetesi akan menjalani uji glukosa darah untuk memastikan bayi tidak mengalami hipoglikemia.
Sampel darah diambil dari tumit bayi.
Hipoglikemia pada bayi bisa terjadi bila bayi lambat menyesuaikan diri terhadap lingkungan bebas glukosa setelah ia menghasilkan insulin sendiri.
Pemberian ASI terbukti efektif untuk menaikkan kadar gula dalam darahnya.
Jadi jangan ragu untuk melakukan inisiasi menyusui dini pada bayi dari ibu penyandang diabetes.
Namun, bila kondisi hipoglikemia pada bayi ini tidak teratasi melalui ASI, ia akan dipindahkan ke unit perawatan khusus untuk mendapat infus dekstrosa.
Seperti sudah disinggung tadi, diabetesi yang tidak terkontrol gula darahnya bisa mengalami serangkaian hal yang tidak diinginkan.
Contohnya adalah melahirkan bayi besar (giant baby), keguguran, bayi lahir dengan cacat bawaan, lemas terkulai, atau meninggal.
Tentu saja, diabetes dan kehamilan memang bukan “pasangan” ideal.
Namun, dengan pemahaman, kepedulian, dan disiplin diri, diabetesi bisa melewati rintangan ini dengan selamat.
Demikian panduan persalinan dan hal yang harus diperhatikan bagi ibu hamil penyandang diabetesi.
KOMENTAR