Nakita.id - Meski di Indonesia angka kejadiannya tidak terlalu banyak, persalinan prematur perlu perhatian khusus.
Tes deteksi dini bayi prematur menjadi sangat bermanfaat karena risiko melahirkan bayi prematur lebih bermasalah dibanding melahirkan bayi cukup bulan.
Begitu terdeteksi bahwa si bayi akan lahir prematur maka persiapan bisa segera dilakukan.
Apalagi kalau ibu memiliki salah satu faktor risiko.
Prematuritas masa gestasi (usia kehamilan) akan menyebabkan ketidakmatangan pada semua sistem organ, seperti:
1. Saluran pernapasan (organ paru-paru)
Sindrom gangguan pernapasan terjadi karena kurang matangnya paru-paru.
Sehingga, jumlah surfactant (cairan pelapis paru-paru) kurang dari normal.
Ini menyebabkan paru-paru kurang berkembang sempurna.
Baca Juga: Sederet Manfaat Makan Ikan Setiap Hari untuk Kesehatan, Salah Satunya Bisa Cegah Kelahiran Prematur
2. Sistem peredaran darah (jantung)
Yang sering terjadi adalah Patent Ductus Arteriosus, yakni adanya hubungan terlarang antara aorta dengan pembuluh darah jantung yang menuju ke paru-paru.
3. Sistem pencernaan
Kelainan usus yang disebabkan imaturitas menyebabkan gangguan dalam menerima nutrisi.
Selain itu lambung yang berukuran kecil sangat membatasi jumlah makanan/cairan yang diberikan.
Pemberian susu yang terlalu banyak dapat menyebabkan bayi muntah.
4. Sistem saraf pusat (otak)
Perdarahan otak biasa terjadi pada minggu pertama kelahiran, terutama pada bayi prematur yang lahir kurang dari 34 minggu.
Karena adanya perdarahan ini biasanya bayi prematur tumbuh menjadi anak yang relatif kurang cerdas dibanding anak normal.
Baca Juga: Keluar Lendir Saat Hamil Tua Wajib Moms Waspadai, Jika Tidak Ingin Anak Lahir Prematur
5. Sistem penglihatan
Kemungkinan terjadinya retinopati dan gangguan penglihatan atau kebutaan (fibroplasia retrolental)
6. Infeksi
Daya tahan tubuh yang belum berkembang sempurna bisa menyebabkan bayi prematur mudah terserang infeksi.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
KOMENTAR