Berikut 8 kecerdasan yang dikemukakan Dr. Howard Gardner, profesor pendidikan di Harvard University. Orangtua bisa mendeteksi kecerdasan tersebut sejak dini untuk kemudian distimulasi dan dikembangkan.
1. Kecerdasan Logis-Matematis
Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan mengolah hal-hal yang bersifat matematis dan ilmiah. Seseorang yang menonjol dalam bidang ini, biasanya sangat pintar dan cepat berhitung, piawai mengoperasikan komputer, suka memainkan permainan strategi, suka bermain teka-teki, dan lain-lain.
Stimulasi:
Berikan permainan yang dapat mengasah otak seperti pasel, mencocokkan bentuk, atau mengelompokkan, memecahkan soal-soal yang butuh logika berpikir, dan lainnya.
2. Kecerdasan Bahasa
Mereka yang cerdas bahasa mampu menggunakan kata-kata dengan “baik dan bagus” dalam berbicara maupun menulis. Kemampuan berbicaranya pun lebih cepat dari anak-anak seumurannya. Di usia sekolah, biasanya ia sudah dapat menulis puisi, pantun, teka-teki silang, diari, bahkan cerita pendek.
Stimulasi:
Sering mengajak anak berkomunikasi dan berdiskusi, memberi kesempatan padanya untuk ikut lomba pidato, bermain peran di rumah seperti pura-pura menjadi presenter TV atau penyiar radio, dan lainnya. Sesekali kita bisa mengajak anak ke dapur radio atau studio televisi, bila memang memungkinkan.
3. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan ini terkait dengan kemampuan bermain alat musik dan atau bernyanyi. Anak juga menunjukkan minat yang besar dan mampu menguasai alat musik seperti piano, gitar, biola, drum, dan lainnya.
Stimulasi:
Kenalkan dan perdengarkan aneka musik atau alat musik sejak dini. Jika anak punya keinginan kuat, masukkan ia ke tempat les musik atau menyanyi supaya bakat dan minatnya tumbuh semakin kuat. Ajak anak menonton konser musik, sehingga ia bisa merasakan nuansa pemusik/penyanyi. Untuk mengukur kemampuannya boleh saja ia diikutkan lomba bermusik/bernyanyi.
4. Kecerdasan Kinestetik
Anak-anak yang cerdas jasmani mampu menggerakkan anggota tubuhnya, dari kepala hingga kaki, secara baik. Kemampuan fisiknya berkembang lebih cepat dari anak-anak seumurannya. Di usia balita dan sekolah, anak menunjukkan minat dan bakat menari, senam, olahraga, mengukir, meronce, dan aktivitas fisik lainnya.
Stimulasi:
Carikan aktivitas-aktivitas yang melibatkan fisik lebih banyak seperti outbound, hiking, berenang, bersepeda, les menari, masuk klub olahraga, dan lainnya.
5. Kecerdasan Naturalis
Anak mampu mengenal, mencintai, dan memelihara aneka bentuk, ragam yang ada di alam sekitar. Biasanya kecerdasan ini baru terlihat di usia 5 tahun ke atas karena anak sudah mampu mengeksplorasi lingkungan lebih luas. Di usia ini, anak mampu membedakan antara bunga mawar dan melati, ia senang sekali mendengar suara burung, senang memelihara ikan, memelihara tanaman, dan lain-lain.
Stimulasi:
Ajak anak berjalan-jalan di alam seperti pegunungan, pantai, atau perkebunan. Bisa pula mengajaknya bercocok tanam, memelihara ikan, memelihara burung, menjaga kebersihan lingkungan, memelihara keasrian rumah dengan tanaman, dan lainnya.
6. Kecerdasan Visual-Spasial
Kecerdasan ini berhubungan dengan visual dan ruang. Anak yang cerdas visual-spasial umumnya memiliki ketertarikan atau kemampuan menonjol dalam permainan pasel, membaca peta, membuat lukisan, membuat diagram, dan lain-lain.
Stimulasi:
Berikan kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi kemampuan tersebut melalui kegiatan sehari-hari, ekskul, atau kelompok-kelompok hobi tersebut, seperti mengajak anak bermain jejak, menata ruang, mengajarkan cara memotret, membaca peta, dan lain-lain.
7. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan individu dalam menjalin relasi dengan orang lain. Umumnya anak yang menonjol di bidang ini memiliki ketertarikan dalam kegiatan berkelompok yang melibatkan banyak interaksi dengan orang lain, serta memahami perasaan dan pikiran orang lain (berempati).
Stimulasi:
Berikan kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi ketertarikan dan kemampuan tersebut melalui kegiatan kelompok, kegiatan yang melibatkan banyak interaksi dengan berbagai karakter individu, baik sebagai pemimpin maupun anggota kelompok.
8.Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan ini berkaitan dengan pemahaman diri sendiri. Biasanya, ia menunjukkan ketertarikan dan kemampuan dalam memahami diri sendiri, menghayati dan menghargai perasaan, ketakutan, harapan, motivasi diri sendiri, dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut.
Stimulasi:
Berikan kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi kemampuan tersebut dengan diskusi mengenai kesenangan, ketidaksenangan, kekuatan dan kelemahan; memberikan kesempatan pada anak untuk menentukan pilihan dan mengatur dirinya; mendorong anak dalam mengungkapkan perasaan dan emosi, baik secara lisan atau melalui diari/buku gambar.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
KOMENTAR