Kecerdasan musikal akan merangsang kecerdasan lainnya semisal bahasa. Contoh, anak belajar menyanyi maka ada syair-syair yang dilagukannya. Perlu diperhatikan pula bagi orangtua, jangan merasa bangga bila anak menyanyi lagu dewasa. Karena anak juga belum mengerti arti dan makna syairnya.
Jadi, sebaiknya, alihkan pada lagu-lagu anak. Sekaligus ini merupakan pembelajaran moral. Orangtua hendaknya sekreatif mungkin melakukan kreasi lagu anak dari yang sudah ada.
3. Kecerdasan Visual
Kecerdasan ini bisa diasah lewat seni rupa seperti gambar. Saat ini, gambar tak hanya berupa gambar saja namun juga bentuk bahasa simbol-simbol seperti yang ada pada komputer, misalnya. Juga berupa warna-warna beserta kombinasinya.
Seni rupa ini sangat diperlukan dalam mengembangkan intelektual anak.
4. Kecerdasan bahasa
Linguistik jangan diartikan sebatas bahasa verbal saja, karena ada pula bahasa bunyi seperti pada musik, bahasa rupa seperti pada gambar, bahasa gerak seperti pada tari, dan bahasa peran seperti pada teater.
Pada usia prasekolah bahasa peran bisa dilakukan secara sederhana misalnya anak ingin sesuatu maka jangan gunakan wajah/rupanya yang jelek dengan cemberut tapi lakukan sambil tertawa, misalnya. Belajar bahasa juga bisa lewat musik yang berkaitan dengan syair lagunya.
Orangtua yang kreatif akan mengembangkan dari syair satu lagu menjadi syair-syair lainnya yang beragam. Contoh, lagu cicak di dinding bisa orangtua ubah menjadi cicak-cicak di kantong dan sebagainya.
Jika lewat bahasa rupa anak bisa kita minta gambarkan atau tuliskan lalu memintanya menceritakan apa yang dia gambarkan tersebut.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
KOMENTAR