Nakita.id - Ada beberapa macam kecerdasan pada anak yang bisa kita golongkan menjadi kecerdasan majemuk. Berikut macam kecerdasan majemuk anak dan cara mengembangkannya.
1. Kecerdasan kinestetik
Secara kinestetik anak usia prasekolah sangat aktif. Kenalkan pada seni tari yang dapat mengasah motorik kasarnya. Sekaligus anak belajar kepekaan terhadap gerak dan bunyi, aturan-aturan, dan sebagainya.
Bisa juga lewat tarian daerah orangtua memberikan edukasi mengenai kecintaan akan tanah airnya.
Pada anak yang menyukai seni lukis akan melatih motorik halusnya menjadi lebih baik. Biarkan anak menggambar sesuai keinginannya dan hasilnya tak harus sebagus orang dewasa. Beri kesempatan anak untuk mengembangkan kemampuan seninya.
Baca Juga: Cara Membuat Anak Cerdas Sejak dalam Kandungan, Moms Cukup Lakukan Cara Sederhana Ini Saja
2. Kecerdasan musikal dan matematika
Seni juga berkaitan dengan kecerdasan yang mengarah pada musikal dan hampir dekat pula dengan kecerdasan matematika.
Misalnya, seni musik anak menjadi lebih peka terhadap bunyi-bunyian, keselarasan nada dan bunyi, intuisi terhadap bunyi, melatih pendengaran sehingga melatih kreativitas otaknya. Kecerdasan musikal ini meningkatkan intelegensi anak.
Kecerdasan musikal akan merangsang kecerdasan lainnya semisal bahasa. Contoh, anak belajar menyanyi maka ada syair-syair yang dilagukannya. Perlu diperhatikan pula bagi orangtua, jangan merasa bangga bila anak menyanyi lagu dewasa. Karena anak juga belum mengerti arti dan makna syairnya.
Jadi, sebaiknya, alihkan pada lagu-lagu anak. Sekaligus ini merupakan pembelajaran moral. Orangtua hendaknya sekreatif mungkin melakukan kreasi lagu anak dari yang sudah ada.
3. Kecerdasan Visual
Kecerdasan ini bisa diasah lewat seni rupa seperti gambar. Saat ini, gambar tak hanya berupa gambar saja namun juga bentuk bahasa simbol-simbol seperti yang ada pada komputer, misalnya. Juga berupa warna-warna beserta kombinasinya.
Seni rupa ini sangat diperlukan dalam mengembangkan intelektual anak.
4. Kecerdasan bahasa
Linguistik jangan diartikan sebatas bahasa verbal saja, karena ada pula bahasa bunyi seperti pada musik, bahasa rupa seperti pada gambar, bahasa gerak seperti pada tari, dan bahasa peran seperti pada teater.
Pada usia prasekolah bahasa peran bisa dilakukan secara sederhana misalnya anak ingin sesuatu maka jangan gunakan wajah/rupanya yang jelek dengan cemberut tapi lakukan sambil tertawa, misalnya. Belajar bahasa juga bisa lewat musik yang berkaitan dengan syair lagunya.
Orangtua yang kreatif akan mengembangkan dari syair satu lagu menjadi syair-syair lainnya yang beragam. Contoh, lagu cicak di dinding bisa orangtua ubah menjadi cicak-cicak di kantong dan sebagainya.
Jika lewat bahasa rupa anak bisa kita minta gambarkan atau tuliskan lalu memintanya menceritakan apa yang dia gambarkan tersebut.
5. Kecerdasan intrapersonal
Usia prasekolah anak masih sangat egois, namun ini penting bagi perkembangan identitas dirinya.
Lewat belajar seni, anak akan belajar percaya diri, harga diri, dan identitas dirinya. Hal ini akan mengembangkan kepribadian diri si anak. Biasanya kecerdasan intrapersonal juga berbarengan dengan interpersonal, di mana anak melakukan relationship.
Bagaimana dia berinteraksi dengan orang lain, bekerjasama, bersikap seperti meminjam, meminta maaf, dan sebagainya. Misalnya, anak diajak menggambar bersama temannya atau mewarnai bersama dalam kelompok.
Di sana bisa terlihat bagaimana kemampuan diri anak misalnya dalam hal kepemimpinan dirinya, sikap dirinya. Selain itu juga dapat dilihat bagaimana interaksi anak dengan temannya ketika berkelompok. Jika anak masih mau sendiri dalam belajar seni jangan paksakan untuk masuk ke dalam kelompok, karena membuatnya menjadi tertekan.
Jadi, dilihat pula bagaimana sifat/karakter si anak. Namun secara perlahan tetap mencobanya mengajak untuk belajar bersosialisasi.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
KOMENTAR