Tabloid-Nakita.com - Momen ketika anak terpisah di keramaian, barangkali menjadi momen yang paling menakutkan bagi orangtua. Menyadari anak tidak lagi di dekat kita, terlepas dari genggaman dan hilang dari pandangan, membuat jantung seperti berhenti berdetak.
Karena itu anak harus diberi bekal untuk menjaga diri. Hanya saja, meskipun anak sudah diajarkan langkah-langkah untuk menjaga keselamatan dirinya, jangan lantas menggampangkan, misalnya, “Pokoknya kalau kamu terpisah dari Mama, cari satpam.” Tidak berarti demikian.
Baca: 6 Tips Mencegah Anak Hilang di Keramaian
Sebetulnya dalam keselamatan diri anak usia prasekolah ini yang harus waspada adalah orangtuanya. Anak usia ini masih membutuhkan rasa aman dari orang dewasa yang dikenalnya. Jika mengajak anak bepergian, orangtua tidak boleh melepaskan pandangannya dari si anak. Kalaupun ada pengasuh, orangtua tidak begitu saja mengandalkannya. Apalagi bila anak yang diajak lebih dari satu. Tak mungkin si pengasuh mengawasi keduanya. Harus ada pembagian dalam pengawasan anak di tempat keramaian. Misal, si kakak diawasi pengasuhnya, dan Mama mengawasi si adik.
Berikut kemungkinan situasi di keramaian yang bisa dialami anak. Orangtua perlu mengajarkan cara-cara anak menjaga keselamatan diri di tempat keramaian. Beritahu apa yang harus dilakukan jika anak terpisah di keramaian:
Baca: Jangan Panik, Lakukan Ini Jika Anak Hilang di Keramaian
1. Minta anak memanggil-manggil nama Mama atau Papa-nya yang saat itu bepergian bersamanya. Untuk itu, anak sebelumnya perlu diberitahu siapa nama orangtuanya. Ada kemungkinan pula orang-orang di sekitar anak akan membawa anak ke bagian informasi atau satpam.
2. Cari petugas berseragam satpam. Jika anak tidak ada yang mengantar ke bagian informasi atau petugas satpam, anak bisa jalan ke bagian tersebut atau temui petugas berseragam satpam. Karena anak belum bisa berpikir abstrak, siapa dan seperti apa satpam itu, maka sebelumnya orangtua perlu mengenalkan yang mana yang disebut petugas satpam. Lebih bagus lagi kalau orangtua mempunyai foto orang berseragam satpam di satu tempat. Jadi, anak tahu orang/petugas seperti apa yang harus dicarinya.
3. Cari bagian informasi. Anak perlu diajarkan untuk tahu bagian informasi. Misalnya, bagian informasi kalau di mal tertentu di pintu sebelah mana, kalau di ITC dan di tempat lainnya di bagian mana. Inipun sulit kalau hanya diceritakan begitu saja, misalnya anak harus cari lokasi informasi di pintu barat atau di lantai satu. Seharusnya, secara konkret orangtua ketika pergi bersama anak sudah menunjukkan lokasi penting tersebut, agar si anak tahu jika terlepas di tempat tersebut. “Kalau Adek enggak ketemu Mama, nanti cari ke lokasi pintu depan ini. Nanti ada Mbak ini yang bisa bantuin Adek,” begitu misalnya.
Baca: Tips Agar Anak Tak Merengek di Tempat Umum
4. Bila anak sudah menemukan petugas atau tempat bagian informasi maka ceritakan kalau dirinya ingin ketemu orangtuanya. Biasanya anak akan ditanya-tanya mengenai nama diri dan nama orangtua. Di sinilah manfaat tahu identitas diri untuk safety rules si anak. Jika sudah seperti ini biasanya petugas akan mengumumkannya lewat pengeras suara.
Rayakan Ultah ke-10, Beautyhaul Berikan Diskon Hingga 90% dari Puluhan Brand Kecantikan di Beautyhaul Mart 2024
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Ipoel |
KOMENTAR