Kalau ingin tepat dan akurat, lakukan saja tes psikologi oleh psikolog. Psikolog akan menggunakan acuan Standfor-Binet test untuk mengukurnya. Tes ini menganalisis respons seseorang pada 4 area, yaitu; kemampuan verbal atau mengungkapkan pendapat secara verbal, kemampuan hitung-menghitung (kemampuan matematis), kemampuan berpikir abstrak dan visual, serta kemampuan memori jangka pendek seseorang.
Baca Juga: Cukup dengan Cara Sederhana, Moms Dapat Menjadi Role Model Yang Baik Untuk Anak
Setelah melihat hasil tes, beberapa orangtua biasanya bertanya, mengapa usia mental anaknya tidak cocok dengan usia kronologis atau biologisnya? Memang benar, usia mental bisa maju atau mundur dari usia lainnya. Sifatnya sangat individual alias berbeda-beda pada setiap individu. Penyebabnya, antara lain faktor genetik (keturunan) dan faktor gizi sejak dari kandungan.
Faktor pola asuh juga ikut berpengaruh dalam membentuk usia mental. Jika sejak dini anak terbiasa mengemukakan pendapatnya, dihargai setiap usahanya untuk belajar sesuatu, semua itu akan membuat anak berusaha lebih giat. Begitu pula jika bayi mendapat stimulasi sejak dini, diajak berkomunikasi sejak dalam kandungan, kemampuan verbalnya akan berkembang lebih baik. Tentunya jika anak atau janin itu dalam kondisi sehat, tidak mengalami kelainan secara biologis.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
KOMENTAR