Melakukan kekerasan kepada anak, baik fisik maupun perkataan akan meninggalkan dampak psikologis yang membekas.
Menurut Centers of Disease Control and Prevention, kekerasan dalam bentuk apapun dapat menyebabkan masalah psikologis, tingkah laku dan kesehatan mental anak yang berlangsung seumur hidup seperti melakukan tindakan kriminal, kelainan pola makan, masalah tidur dan tingkah laku berbahaya lainnya.
Memberikan contoh yang buruk
Sejatinya anak adalah peniru ulung akan apa yang dilakukan orang dewasa, untuk itu penting bagi orangtua selalu memberikan contoh yang baik pada anak.
Berteriak, mengucapkan kata-kata kasar atau bertengkar dengan pasangan di hadapan anak bukan orangtua yang baik karena tak menutup kemungkinan ia akan mencontohnya di masa depan.
BACA JUGA: Jangan Lagi Membentak Anak Sebab Berdampak untuk Perkembangan Otak
Menjadikan salah seorang anak favorit
Tanpa sadar, seringkali orangtua cenderung menjadikan salah satu anak sebagai favorit karena beragam faktor dimana hal ini berdampak buruk bagi psikologis anak yang lain.
Membandingkan anak berdasarkan perlakuan, membicarakan anak yang satu di depan anak yang lain juga sikap yang sebaiknya dihindari orangtua.
Pola asuh otoriter
Seringkali orangtua merasa tahu yang terbaik untuk anak, tanpa mempertimbangkan bahwa anak memiliki minat, kecerdasan dan kapasitas yang berbeda.
Penelitian menunjukkan, pola asuh otoriter biasanya digunakan karena ada impian orangtua yang belum tercapai sehingga disalurkan melalui anak-anaknya.
BACA JUGA: Anak Jadi Lebih Mandiri dengan Pola Asuh Demokratis, Ini Caranya
Untuk itu, memaksakan kehendak yang bertentangan dengan keinginan anak sebaiknya dihindari karena menimbulkan efek negatif terhadap anak.
Keuangan yang tidak bertanggung jawab
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | We Have Kids |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR