Nakita.id – Sebagai guru utama dalam kehidupan anak, penting bagi orangtua menerapkan pola asuh yang baik sejak dini.
Dengan begitu, anak akan dapat membawa pelajaran yang ia dapat dari orangtuanya hingga dewasa.
Namun, tak semua ajaran orangtua itu baik. Dilansir dari laman wehavekids.com, deretan pola asuh berikut ini sebaiknya tidak diterapkan karena efeknya buruk untuk perkembangan anak.
Mengabaikan anak
BACA JUGA: Hindari Pola Asuh Ini yang Dapat Menghambat Tumbuh Kembang Anak
Pengabaian anak secara fisik dan emosional seperti mengabaikan kebutuhannya atau membuat anak merasa tidak berharga akan meninggalkan luka psikologis seumur hidup.
Berdasarkan riset The Lasting Impact of Neglect oleh Kiersten Wier yang dipublikasikan dalam the American Psychological Association menyebutkan, penelantaran anak dapat menyebabkan masalah panjang dalam tumbuh kembang anak.
Anak yang kerap mendapat kekerasan secara fisik dan verbal rentan mengalami rendahnya harga diri, menarik diri dari lingkungan sosial, kontrol impuls yang buruk, mencuri, masalah dalam mengatur emosi, dan perilaku patologis seperti tantrum dan menyakiti diri sendiri.
Kekerasan fisik dan verbal
BACA JUGA: Bukan Membentak, Tapi Begini Cara Efektif untuk Membuat Anak Disiplin
Melakukan kekerasan kepada anak, baik fisik maupun perkataan akan meninggalkan dampak psikologis yang membekas.
Menurut Centers of Disease Control and Prevention, kekerasan dalam bentuk apapun dapat menyebabkan masalah psikologis, tingkah laku dan kesehatan mental anak yang berlangsung seumur hidup seperti melakukan tindakan kriminal, kelainan pola makan, masalah tidur dan tingkah laku berbahaya lainnya.
Memberikan contoh yang buruk
Sejatinya anak adalah peniru ulung akan apa yang dilakukan orang dewasa, untuk itu penting bagi orangtua selalu memberikan contoh yang baik pada anak.
Berteriak, mengucapkan kata-kata kasar atau bertengkar dengan pasangan di hadapan anak bukan orangtua yang baik karena tak menutup kemungkinan ia akan mencontohnya di masa depan.
BACA JUGA: Jangan Lagi Membentak Anak Sebab Berdampak untuk Perkembangan Otak
Menjadikan salah seorang anak favorit
Tanpa sadar, seringkali orangtua cenderung menjadikan salah satu anak sebagai favorit karena beragam faktor dimana hal ini berdampak buruk bagi psikologis anak yang lain.
Membandingkan anak berdasarkan perlakuan, membicarakan anak yang satu di depan anak yang lain juga sikap yang sebaiknya dihindari orangtua.
Pola asuh otoriter
Seringkali orangtua merasa tahu yang terbaik untuk anak, tanpa mempertimbangkan bahwa anak memiliki minat, kecerdasan dan kapasitas yang berbeda.
Penelitian menunjukkan, pola asuh otoriter biasanya digunakan karena ada impian orangtua yang belum tercapai sehingga disalurkan melalui anak-anaknya.
BACA JUGA: Anak Jadi Lebih Mandiri dengan Pola Asuh Demokratis, Ini Caranya
Untuk itu, memaksakan kehendak yang bertentangan dengan keinginan anak sebaiknya dihindari karena menimbulkan efek negatif terhadap anak.
Keuangan yang tidak bertanggung jawab
Penelitian menunjukkan, sejak usia 7 tahun kebanyakan anak sudah membentuk kebiasaan finansial yang akan mereka terapkan hingga dewasa.
Untuk itu penting bagi orangtua mengajarkan kebiasaan baik dalam menggunakan uang, misalnya bagaimana mengeluarkan uang dengan bijak dan menabung yang baik.
Terlalu memanjakan
BACA JUGA: Marak Perceraian, Kenali Tanda-Tanda Pasangan yang Rentan Bercerai
Kebanyakan orangtua cenderung melindungi anak, dengan tujuan anak merasa nyaman dalam menjalani kehidupan.
Hal ini sebaiknya dihindari Moms, karena akan membuat anak bergantung dan tidak mampu mengambil keputusan sendiri.
Tidak memercayai anak
Kebanyakan orangtua merasa bahwa mereka tahu yang lebih baik, sehingga anak menjadi segan untuk menjelaskan sesuatu terkait apapun.
Penting bagi Moms dan Dads untuk belajar percaya kepada anak sejak dini, memotivasi dengan kata dan perbuatan yang positif sehingga anak tidak memberontak atau melakukan hal negatif yang tidak diinginkan.
BACA JUGA: Stop! 10 Kesalahan Umum Orangtua 'Zaman Now' dalam Pola Asuh Anak
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | We Have Kids |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR