Mitos 3: Eksfoliasi dapat mengubah ukuran pori-pori, secara positif maupun negatif
"Beberapa orang rentan terhadap pori-pori besar karena jenis kulit, tetapi bagi orang lain, pori-pori dapat membesar karena kondisi kulit tertentu atau kerusakan akibat sinar matahari," kata dokter Tanzi.
“Sebenarnya bukan hal umum pori-pori besar karena proses pengelupasan yang buruk,” tambahnya.
BACA JUGA: 6 Cara Sederhana Ini Ampuh Mengusir Cicak dari Rumah
Bagaimanapun, setiap jenis pengelupasan harus dijaga pada tingkat yang wajar.
“Saya tidak melihat bentuk pori-pori dapat dipengaruhi oleh kesalahan pengelupasan kulit, tetapi saya memang melihat peningkatan kemerahan karena cedera berulang pada lapisan penghalang alami kulit kita,” kata dokter Swengel.
Mitos 4: Komedo hitam adalah tanda yang jelas bahwa pori-pori Anda tersumbat
Ini mungkin mitos pori-pori yang paling disalahpahami orang.
BACA JUGA: 5 Seleb Ini Punya Istri Berprofesi Sebagai Pramugari, Cantik Banget!
"Banyak orang berpikir titik-titik hitam di hidung mereka berarti pori-pori yang tersumbat atau komedo," kata dokter Day.
Kenyataannya, itu sebagian besar merupakan rambut halus, atau filamen sebasea, yang merupakan kombinasi dari sebum dan sel-sel kulit.
"Filamen sebasea lebih umum dan sering ditemukan di hidung karena ini adalah area dengan kelenjar sebaceous yang lebih aktif," jelasnya.
BACA JUGA: Dinikahi Polisi London, Inilah Kehidupan Angie 'The Virgin' Sekarang
Dokter Days mengatakan bahwa filamen ini tidak dapat dibuang dan tidak bisa dikecilkan.
Tetapi, dapat sedikit dikontrol dengan produk asam glikolat dan salisilat dan eksfoliasi kulit yang lembut.
Mitos 5: Menggosokkan es batu membuat pori-pori lebih kecil
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | skincare.com,newbeauty.com |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR