Nakita.id - Duka mendalam tengah dirasakan oleh keluarga dan penduduk Palestina atas kematian salah satu paramedis perempuan bernama Razan Al Najjar.
Tertembak pada Jumat, 1 Juni 2018, anggota medis cantik lulusan diploma keperawatan tersebut tewas seketika saat sedang menjalankan tugasnya.
Ia diketahui ditembak tepat di dadanya.
BACA JUGA : Ada 4.100 Batu Empedu dalam Tubuhnya, Ini yang Ia Rasakan Bertahun-tahun
Tembakan yang menembus dada dan menewaskannya itu sontak menjadi bahan perbincangan dunia.
Inilah kronologis kejadiannya.
Malam itu suasana memang tampak mencekam, seperti yang diberitan oleh Iran Daily.
Saat itu tengah terjadi protes yang dilakukan warga terkait sengketa perbatasan wilayah.
Menurut kesaksian, saat kejadian tersebut terlihat ada laki-laki tua yang tengah dipukuli tepat di bagian kepalanya.
BACA JUGA : Gatal Saat Hamil? Awas Penyakit Liver Intrahepatic Cholestasis
Saat itulah Najjar dengan sigap berlari ke arah laki-laki tersebut dengan maksud menolongnya.
Ia berlari dengan seragam putih, khas tim medis yang bertugas.
Dengan cekatan ia mengobati laki-laki tersebut, membalutnya karena terkena tabung gas air mata.
Namun naas, setelah laki-laki tersebut dibawa oleh ambulans, dirinya lah yang justru menjadi sasaran.
BACA JUGA : Banyak Terpapar Asbes, Waspadai Tanda Kanker Mesothelioma yang Mematikan
Ia ditembak di bagian dada saat tengah berada di barisan para pengunjuk rasa.
Saat itu begitu jelas terlihat ia mengenakan rompi putih yang menandakan bahwa ia adalah petugas medis.
Namun seperti tak pandang bulu, tentara tersebut menembaknya hingga rompi putihnya bersimbah darah.
BACA JUGA : 5 Makanan Ini Ternyata Baik Bagi Pankreas Saat Puasa, Zat Anti Kanker
Ia pun kemaudian dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis dan serius.
Sayang, nyawanya tidak bisa terselamatkan sehingga ia pun meninggal di ruang operasi.
Tercatat bahwa Najjar merupakan orang Palestina ke-119 yang tewas sejak protes Great Return March yang dimulai bulan Maret.
Diiringi duka yang mendalam, Najjar dikebumikan pada Sabtu, 2 Juni 2018.
Jasadnya diiringi ribuan rakyat Palestina.
BACA JUGA : Selain Madu, 4 Makanan Ini Dilarang Diberikan pada Bayi 0-1 Tahun
Menurut kesaksian saudara dan teman, Najjar memang dikenal sebagai perempuan tangguh yang tak pernah setengah-setengah mengemban tugasnya.
Perempuan berusia 21 tahun itu menjadi sukarelawan dalam membantu mengobati korban di jalur Gaza sejak 30 Maret 2018.
BACA JUGA : Catat! Ini Kondisi Perempuan yang Berisiko Mengalami Rahim Turun
Selamat jalan Najjar, semoga menjadi syahida yang mendapat tempat terindah dalam naunganNya. (*)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | tribunnews,Iran Daily |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR