Nakita.id – Mengonsumsi kopi di kedai-kedai kopi, nampaknya sudah menjadi salah satu gaya hidup.
Mengonsumsi kopi memang memiliki manfaat tersendiri bagi kesehatan tubuh, diantaranya meningkatkan energi.
Namun, tahukah Moms bahwa iced coffee yang yang dijual di kedai-kedai tersebut sebenarnya menyimpan gula dan kalori yang tinggi.
Melansir situs Independent, seorang blogger kebugaran dan kesehatan, Amanda Meixner, membagikan tersebut melalui akun Instagramnya.
BACA JUGA :Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Minum Kopi Setiap Hari, Efeknya Tak Terduga!
Dengan adanya fakta tersebut, maka diharapkan Moms bisa mengganti jenis pemanis yang dikonsumsi.
Meixner (26), menginformasikan kepada 633.000 followers-nya bahwa satu gelas 'Mocha Frappuccino' dari sebuah kedai kopi ternama mengandung 400 kalori dan 61 gram gula.
BACA JUGA: Masalah Rambut Rontok dan Menipis? Coba Transplantasi Rambut
Untuk membuktikannya, Meixner bahkan berhasil mewawancarai sang peracik kopi (barista) kedai kopi tersebut.
“Saya benar-benar hanya memasukkan beberapa tetesan kopi, sekitar kurang dari 1 per 10 cangkir,” ujar barista tersebut.
BACA JUGA: Ingin Kulit Moms Glowing dan Sehat, Jangan Lupa Lakukan Rutinitas Ini Sebelum Tidur
Pada dasarnya, varian 'Frappucino' memang menawarkan lebih banyak gula, sirup, kalori dan susu, dan sedikit kafein ke dalamnya.
Sebagai informasi tambahan, Meixner mengungkapkan sebotol minuman soda, mengandung lebih sedikit gula yakni 9 gram.
BACA JUGA :Sangat Menginspirasi! Tiru Cara Unik Donita Menyimpan Koleksi Sepatu di Rumahnya
Menurut Meixner, menukar 'Frappucino' dengan 'iced coffee' tanpa pemanis dengan susu adalah cara mudah mengurangi banyak kalori dan gula.
Jika seseorang ingin menurunkan berat badan, maka perbanyaklah konsumsi kopi hitam tanpa pemanis.
Ada baiknya pula jika kopi hitam itu dikonsumsi saat pagi hari, sehingga mampu meningkatkan metabolisme dan menekan nafsu makan. Fairiza/Nakita.id
BACA JUGA: Ini Pentingnya Mengajarkan Bahaya HIV/AIDS Sejak Dini pada Anak
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
KOMENTAR