Nakita.id - Seperti diketahui, setiap tanggal 31 Mei diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia.
Studi klinis telah membuktikan bahwa merokok menjadi penyebab utama kematian diakibatkan penyakit kardiovaskular dan penyakit mematikan lainnya.
Data WHO menyebutkan, kematian akibat rokok mencapai hampir 5,4 juta per tahun disebabkan penyakit kardiovaskular.
Namun, tampaknya angka tersebut tidak membuat perokok di Indonesia menurun.
Bahkan, banyak orang mengalihkan diri pada rokok jenis lain yaitu rokok elektrik (electronic cigarette).
BACA JUGA: Duh, Gejala Kanker Paru-paru Ini Kerap Tak Disadari, No 7 Sepele!
Rokok elektrik hingga kini menjadi primadona di kalangan masyarakat.
Rokok yang populer disebut vape ini digemari banyak orang, mulai dari remaja hingga orang dewasa.
Rokok jenis ini disukai karena beragam alasan, salah satunya lebih modern karena menggunakan tabung pemanas, baterai, dan cairan kimia.
Saat digunakan, vape akan mengeluarkan asap dengan aroma bahkan rasa yang beraneka ragam.
Tidak seperti rokok konvensional yang rasanya itu-itu saja, rasa pada vape lebih kaya seperti cokelat, susu, green tea, kopi, bahkan buah-buahan.
Bahkan, beredar anggapan bahwa rokok elektrik lebih sehat dan ramah untuk tubuh.
Padahal, rokok dapat merusak kesuburan pria, karena merusak DNA pada sperma.
BACA JUGA: Tak Kunjung Hamil Jangan-jangan Moms Alergi Sperma! Berikut Cirinya
Bahkan, seandainya tidak ada nikotin disertakan pada alat tersebut, perasa pada refill (isi ulang vape) dapat memengaruhi peluang pria memiliki keturunan.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR