Nakita.id – Madu sudah sangat akrab dengan orang Indonesia.
Selain rasanya yang enak, pun madu mudah ditemukan, dan harganya terjangkau.
Pastinya madu dipercaya dan sudah terbukti ampuh dalam menjaga kesehatan manusia, juga mengobati penyakit.
Pertanyaannya, kenapa cairan kental yang dihasilkan lebah dari sari pati bunga sebegitu saktinya untuk kesehatan manusia?
Ada apa di dalam madu?
BACA JUGA: 3 Manfaat Utama Madu, dan 8 Resep Obat dari Madu Mudah Dibuat
Menurut penelitian, papar Indra Gunawan, praktisi madu dari Pusat Perlebahan Pramuka (Apriari Pramuka), sebuah lembaga yang mengkhususkan diri mengembangkan budidaya lebah madu dan terapi kesehatan dengan madu, kandungan vitamin B madu sangat tinggi dan komplet.
Bisa dibilang, tak ada bahan makanan lain yang mempunyai vitamin B sekomplet madu. Dari vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B7, B8, B9, hingga B12.
Masing-masing memiliki fungsinya sendiri:
Vitamin B1 (tiamin)
Dapat menghindarkan penyakit jantung, sakit kepala, nafas pendek, dan cepat lelah. Sedangkan B2 dapat mencegah kulit kasar.
Vitamin B3
Berperan dalam penurunan kadar kolesterol dalam darah, mencegah gangguan pencernaan, gangguan saraf dan depresi.
Vitamin C
Dalam madu selain vitamin B, vitamin C cukup menonjol. Berguna untuk menjaga daya tahan tubuh terhadap berbagai serangan penyakit.
BACA JUGA: Usia 1 Bulan, Foto Anak Lee Jeong Hoon dan Moa Aeim Tuai Pujian
Sedangkan mineral-mineral yang terdapat dalam madu, manfatanya nataralain untuk:
Kalium
Bertanggung jawab terhadap penyimpanan air dalam tubuh.
Natrium
Berhubungan dengan sistem saraf dan jaringan otot.
Kalsium
Berperan dalam mekanisme pembekuan darah.
Seng
Sangat esensial untuk kebutuhan metabolisme.
BACA JUGA: Catat 8 Tanda Peringatan Awal Jantung Bermasalah yang Jarang Diketahui
Besi
Disimpan dalam hemoglobin dan bertanggung jawab terhadap warna merah darah serta transportasi oksigen dalam darah.
Tembaga
Membantu pembentukan tulang.
Mangan
Membantu kerja beberapa enzim.
Tak hanya sampai disitu. Meski madu manis, tapi dia beda dengan gula. Karenanya madu aman bagi mereka yang diabetes, kelebihan berat badan, juga obesitas.
Hal itu terjadi karena, perlakuan tubuh manusia terhadap madu yang manis itu berbeda dengan gula.
Madu dapat diproses langsung menjadi glukogen, sehingga tubuh manusia bisa lebih cepat merasakan manfaat madu dibandingkan gula.
"Ini karena zat yang terkandung dalam madu berbeda dari larutan gula," jelas Indra.
BACA JUGA: Rokok Elektrik Menjadi Primadona Masyarakat, Begini Tanggapan PERKI
Baik gula pasir, gula kelapa maupun gula aren, sebagian besar komponennya adalah sukrosa (85%-90%).
Sedangkan madu mengandung 41% fruktosa, 35% glukosa, dan 1,9% sukrosa.
Penting diketahui, tambah Indra, terdapat 16 tipe gula, tapi yang paling dominan adalah dekstrosa dan levulosa.
Gula yang terdapat dalam madu, dikatakan sebagai "gula sederhana" atau predigested (perencanaan pendahuluan sebelum dicernakan di perut).
Karenanyalah dapat segera diserap oleh tubuh dan menghasilkan energi instan.
Beda halnya dengan gula sukrosa yang perlu dicerna dalam tubuh dengan bantuan hormon insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas, untuk kemudian barulah bisa diserap sebagai energi.
Nah, karena mudah diserap oleh tubuh itulah, maka madu aman untuk penderita diabetes ataupun kegemukan.
BACA JUGA: Akhirnya Nadine Chandrawinata Beri Tanggapan Soal Kabar Pernikahannya!
Bila selama ini penderita diabetes dan kegemukan harus berpantang gula, mulai sekarang bisa tetap merasakan yang manis-manis dengan menjadikan madu sebagai pengganti gula.
Bila senang minum teh manis, gantilah takaran gula pasirnya dengan satu sendok madu.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR