Di usia 4-5 tahun sebenarnya anak sudah bisa diberi uang saku, tentu dengan pengawasan dan pengarahan dari orangtua. Uang saku bisa dipegang oleh anak atau oleh orangtua, ditempatkan di dalam dompet atau kotak uang, bisa untuk dibelanjakan atau ditabung. Jumlah uang saku tak perlu besar asalkan pemberiannya teratur. Salah satu manfaat uang saku adalah membuat anak memiliki kesempatan untuk mengelola keuangannya. Untuk itulah konsistensi orangtua dalam menetapkan pemberian uang saku amat penting di sini. Pertimbangkan urgensi kala si kecil meminta jumlah uang lebih besar dari uang saku yang biasa diberikan agar tak menjadi kebiasaan. Ingat, tujuan kita memberi uang saku agar ia dapat belajar mengontrol penggunaan uangnya secara baik.
Pemberian uang saku sekaligus bisa dimanfaatkan untuk melatih anak menabung. Berikan uang kecil (logam ratusan) dengan frekuensi diatur menurut kebutuhan (bisa setiap hari, beberapa hari sekali, atau seminggu sekali) untuk dimasukkan ke celengan kecil yang transparan. Dengan melihat kemajuan pertambahan uangnya dan penjelasan bahwa uang tersebut kelak dapat dibelikan benda kesukaannya, anak akan makin memahami nilai uang.
Di usia 5 tahunan ajak anak menabung di bank dari uang jajan yang berhasil dikumpulkannya di celengan. Jelaskan bahwa bank adalah tempat orang menyimpan uang yang aman. Dengan menabung, anak akan belajar mengenai nilai nominal secara sederhana. Ia juga akan tahu fungsi uang. Uang yang masih sedikit tak bisa untuk membeli barang-barang mahal. Sebaliknya, bila uangnya sudah terkumpul banyak, keinginannya untuk membeli sepeda baru atau mainan mahal, bisa terwujud. Dari menabung pun, anak belajar tentang usaha yang harus dilakukan ketika ia ingin membeli sesuatu, yakni mengumpulkan uang jajannya sedikit demi sedikit hingga mencapai jumlah yang mencukupi untuknya mewujudkan barang impiannya.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
KOMENTAR