Jika proses kehamilan gagal, harus kembali memasukkan embrio ke dalam rahim, dan tentunya akan dikenakan biaya tambahan. Inilah yang membuat biaya program bayi tabung jadi berbeda untuk tiap pasangan. Embrio yang akan dimasukkan tersebut diambil dari embrio hasil fertilisasi sebelumnya yang lebih dari satu dan disimpan dalam freezer.
Baca: 8 Persiapan Menjelang Proses Bayi Tabung
Yang menarik, Aster Fertility Clinic menilai harga Rp49 juta itu masih tergolong mahal, sehingga dalam kurun tahun ini juga akan ditekan biayanya hingga Rp30—40 juta per siklus. “Namun, untuk mendapatkan harga tersebut ada syaratnya, misal pasutri yang mengalami infertilitas tak terjelaskan,” ujar Hartanto.
Maksudnya, terang Konsultan Fertilitas & Endokrinologi Reproduksi ini, setelah menjalani pemeriksaan, semua organ reproduksi pasutri sehat, tidak masalah, namun tetap sulit mendapatkan momongan.
Baca: Tip Menjalani Program Bayi Tabung
Sedangkan untuk suami istri yang mengalami masalah dengan organ reproduksinya, kondisi kesehatannya buruk, kemungkinan tidak bisa mendapatkan paket harga yang Rp30—40 juta ini, karena harus melakukan pemeriksaan dan terapi yang lebih kompleks. Itu sebabnya, biaya program bayi tabung berbeda untuk tiap pasangan.
Narasumber:
Dr. Aryando Pradana, SpOG, Klinik Morula IVF, RSIA Bunda, Jakarta
Dr. Hartanto Bayuaji, SpOG(K), RSUP dr. Hasan Sadikin, Bandung
Dr. Malvin Emeraldi, SpOG, Klinik Family Fertility Center Pluit, Jakarta
(Faras/Gazali/Irfan)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
KOMENTAR