Oleh: Deborah Nelly Siregar
"Untuk pertama kalinya Kanaya kuajak ke pasar tradisional dengan menggunakan angkutan umum sejenis angkot. Di dalam Mobil banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan oleh anakku. Sebelum mobil berjalan, mobil ngetem dulu menunggu penumpang penuh. 'Mama, mobilnya kok berhenti tidak jalan?'
Saya menjawab, 'Lagi tunggu penumpang Kak.'
'Kok ditungguin? Anakku melontarkan pertanyaan lagi.
Biar penumpangnya banyak terus supir angkotnya bisa beli bensin Mobil.'
'Mama, kok mobilnya tidak Ada AC-nya?' Ucap Kanaya.
'Iya Kak, kan mobilnya sudah pake AC alam.'
Dia bertanya lagi, 'Ma, kok pintu mobilnya tidak ditutup?'
'Biar kalau Ada penumpang, orangnya tinggal masuk ke dalam mobil. Tapi kok enggak ditutup aja Ma? (Masih dengan pertanyaan yang sama).
Jawabku, 'Kalau di tutup, nanti pintunya buka tutup terus. Orangnya lama masuk ke mobil.
Karena jalan yang kami lalui Ada yang rusak, anakku bertanya lagi. 'Ma, kok mobilnya jalannya begini?
Aku Menjawab, 'Soalnya jalannya rusak kak, Jadi mobilnya goyang-goyang.
Gak puas, kakak Naya bertanya lagi. 'Iya Ma, tapi kok jalannya enggak seperti Mobil kita? (Naya beranggapan mobilnya lebih nyaman). 'Mobil kakak kan bagus. Iya Ma, Mobil Angkotnya miring-miring sih ya Ma jawab anakku.
Benar-benar pengalaman pertama untuk Kanaya. Kelihatannya sepele, tetapi anakku belajar Hal baru dalam menggunakan kendaraan umum sejenis angkot. Selamat mencoba Mama dan Papa semua.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | deborah nelly siregar |
Editor | : | deborah nelly siregar |
KOMENTAR