Nakita.id - Pada masa bayi, sebagian besar stimulasi yang diberikan dapat meningkatkan kemampuan motorik, baik kasar maupun halus, karena bayi sedang giat-giatnya meningkatkan kemampuan motorik.
Semakin sering kemampuan motorik distimulasi, perkembangan ototnya akan semakin matang.
BACA JUGA: Ingat Acara 'Benteng Takeshi'? Ini Penampilan Para Pemainnya Sekarang!
Meski begitu, stimulasi tetap dapat memberikan manfaat ganda.
Saat orangtua melatih kemampuan motorik anak, maka kemampuan lain seperti bahasa, kognitif, dan lainnya akan ikut terasah.
Penting dicatat, stimulasi harus diberikan menyesuaikan usia dan kemampuan bayi.
Beda usia beda pula stimulasinya.
BACA JUGA: Khasiat Jeruk Limau, Salah Satunya Membuat Wajah Awet Muda Lo!
Nah, kegiatan yang paling mudah untuk mengasah motorik Si Kecil adalah dengan bermain.
Tentunya permainan yang dilakukan akan memengaruhi perkembangan motorik Si Kecil.
Memang, Moms pun bisa mengajaknya bermain sendiri di rumah, namun tidak ada salahnya mencoba permainan di Playground anak yang memiliki sarana khusus untuk mengedukasi Si Kecil.
Tidak hanya untuk anak berusia 3 tahun ke atas, ada pula yang menyediakan permainan anak untuk usia 6 bulan.
BACA JUGA: Penting Diperhatikan, 6 Barang di Rumah Ini Punya Masa Kadaluwarsa
Salah satunya, Buumi Playscape yang menyediakan area bermain dan belajar untuk anak di bawah 1 tahun.
"Buumi Playscape menargetkan usia 6 bulan sampai 6 tahun agar anak-anak punya tempat yang nyaman untuk mereka main, biasanya anak-anak yang lebih besar yang main di playground, di sini permainannya soft play, cocok untuk usia dari 6 bulan keatas," ungkap Talla Aryanto, founder Buumi Playscape saat ditemui Nakita di Pusat Perbelanjaan di Jakarta Selatan.
BACA JUGA: Ingat Acara 'Benteng Takeshi'? Ini Penampilan Para Pemainnya Sekarang!
Talla, yang juga seorang praktisi anak ini menjelaskan, penting sekali anak-anak diajarkan permainan yang mengasah motorik.
"Permainan ini bisa melatih imajinasi anak, dan keterampilan lainnya seperti art and craft, science and math juga ada, dan kegiatan motorik kasar seperti kelas menari atau dance, dengan begitu perkembangannya anak juga bisa optimal," jelas Talla.
Di Buumi Playscape sendiri, ada 3 konsep permainan, yaitu:
Free-play: Anak bermain sendiri, jenis permainan yang bisa melatih imajinasi, ada cooking corner, kitchen set, mereka bisa mengeksplorasi dan bermain peran sesuai keinginan mereka.
BACA JUGA: Patut Dicontoh! Nycta Gina Ungkap Barang Ini Tidak Boleh Ketinggalan Saat Mudik
Directed play: Jenis permainan yang dipandu oleh orang lain, seperti kegiatan kelas musik, balet, art and craft, sensory play, science and math, story telling, dancing, mencari harta karun, dan lain-lain.
Experimental play: Kegiatan di mana mereka bisa menginvestigasi, dan mengasah kemampuan mereka dengan mencoba melakukan sesuatu, misalnya pada sensory corner, atau bak berisi benda bertekstur, seperti kacang merah, garam, dan lain-lain.
Di sana mereka bereksperimen dengan berbagai macam tekstur dan bisa mempelajari science mengenai gravitasi, berat, dan lain-lain.
BACA JUGA: 10 Trik Cerdas Ini Akan Membantu Ibu Rumah Tangga Mengatur Keuangan
Sedangkan untuk motorik kasar, Si Kecil mencoba untuk naik dan turun, memasukkan warna ke tempat yang lain.
"Harapannya anak mendapat berbagai macam ragam keterampilan yang bisa mengasah kemampuan mereka," tutup Talla.
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR