Nakita.id - Banyak penelitian membuktikan, cerita-cerita yang didengar anak sejak bayi dapat mengaktifkan simpul-simpul besar saraf di otaknya (myelin).
Ini karena banyaknya informasi yang diperoleh anak membuat otak si kecil menjadikan saraf di otak tersambung yang akan meningkatkan kecerdasannya.
BACA JUGA: Tanya Larasati Pilih Tak Pakai Baby Sitter, Alasannya Bikin Haru!
Imbasnya, stimulus apa pun yang diajarkan kepadanya akan lebih cepat ditangkap, sehingga perkembangan anak pun jadi lebih optimal.
Selain itu, dongeng/cerita yang disampaikan kepada anak juga akan merangsang indra, terutama indra pendengaran dan penglihatan.
Apalagi 5 tahun pertama merupakan masa emas yaitu anak sedang kuat-kuatnya menyerap berbagai hal yang didengar dan dilihat yang kemudian direkam dalam memorinya.
Tentunya ini akan berpengaruh pula pada perkembangan kecerdasannya.
Bukan cuma itu. Imajinasi anak pun akan berkembang, sekaligus mengasah empati anak.
Biasanya, anak akan berimajinasi menjadi si tokoh yang didongengkan.
Nah, melalui apa yang dialami si tokoh, anak belajar berempati.
Ditambah dengan pengajaran tentang yang baik dan jahat dari orangtua melalui dongeng tersebut, hati nurani anak pun ikut terasah.
Anak tumbuh menjadi lebih peka. Kelak kepekaan ini akan menyokong sederet sikap positif, di antaranya rasa ingin tahu, percaya diri, kritis, dan eksploratif.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Momjunction |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Bayu Probo |
KOMENTAR