Nakita.id.- Moms merasa berat badannya jauh dari normal dan ingin segera berdiet?
Segerakan, ya, Moms, karena kegemukan, selain kurang sedap dipandang, juga berisiko terhadap kesehatan.
Saat merencanakan diet, lebih baik berkonsultasi dulu ke dokter untuk mencari diet yang tepat dan aman, sesuai kondisi kesehatan Moms dan Dads saat ini.
Mengapa penting mencari diet yang aman? Sebab, jika tidak hati-hati, penurunan berat badan bisa menurunkan kepadatan tulang, baik bentuk dan kekuatan tulang.
Temuan yang diteliti tersebut menggunakan data tentang perubahan berat badan selama lebih dari 40 tahun dari ribuan partisipan.
BACA JUGA: Hasil Riset: Genetika dan Kadar Insulin Dalam Tubuh Ternyata Pengaruhi Keberhasilan Diet!
Penelitian ini dilakukan oleh Framingham Study (studi kardiovaskular jangka panjang yang tengah berlangsung pada penduduk Framingham, Massachusetts, Amerika Serikat).
Penelitian dimulai pada tahun 1948 dengan 5.209 subjek dewasa.
Para peneliti menemukan, lelaki dan perempuan dengan penurunan berat badan jangka pendek (lebih dari 4-6 tahun) dan penurunan berat badan jangka panjang (lebih dari 40 tahun) punya kerusakan lebih pada bentuk tulang ketimbang orang yang tidak turun berat badan, papar peneliti Douglas P Kiel.
Besarnya perubahan bentuk tulang secara klinis meningkat hampir tiga kali lipat, yang membuat seseorang berisiko patah tulang.
Risiko patah tulang ini bila mereka kehilangan 5% atau lebih berat badan selama 40 tahun terakhir.
BACA JUGA: Intip Rutinitas Skin Care Meghan Markle, Simpel Banget Moms Juga Bisa!
Orang dewasa yang lebih tua, yang ingin turun berat badan harus sadar akan potensi efek negatif pada tulang.
Selain pengeroposan tulang, diet yang tidak terkontrol alias sembarangan mempunyai efek samping lainnya yang perlu diketahui;
1. Turun berat badan dengan cepat berkat diet ketat atau mengonsumsi pil penurun berat badan dapat menyebabkan masalah jantung dan batu empedu.
Ini mengakibatkan pusing karena ketidakseimbangan nutrisi.
2. Kekurangan nutrisi dapat memengaruhi sekresi zat kimia otak, seperti endorfin, yang dapat menyebabkan depresi.
Hal ini membuat kita mudah tersinggung dan cepat marah.
3. Diet dapat menyebabkan kekurangan kalsium dan vitamin D, yang dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh dan rentan terhadap patah tulang.
4. Diet rendah karbohidrat yang ekstrem dapat menyebabkan kelemahan pada tubuh, bau mulut, sembelit, dehidrasi, kram otot, dan keinginan konsumsi lebih banyak gula.
5. Dari studi tahun 2018, diet protein tinggi untuk menurunkan berat badan dapat meningkatkan risiko gagal jantung pada lelaki paruh baya.
6. Diet hanya makan buah akan membuat kekurangan nutrisi yang masuk ke tubuh. Ini dapat menyebabkan hilangnya kalsium.
BACA JUGA: Hati-hati, 5 Kebiasaan Pagi Ini Justru Bikin Seseorang Jadi Gemuk
Untuk menangkal dampak-dampak yang disebutkan di atas, Moms dan Dads disarankan latihan menahan beban dan makan diet seimbang, kata Elizabeth (Lisa) Samelson, dikutip dari Hindustan Times, Senin (4/6/2018).
Studi soal berat badan dan tulang ini telah dipublikasikan dalam Journal of Bone & Mineral Research yang terbit Mei 2018. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | hindustantimes.com,The Daily Sabah,Boldksy.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR