Selain selalu merasa tidak pantas, kita juga merasa hanya berhasil karena keberuntungan, dan bukan karena bakat atau kualifikasi juga termasuk fenomena psikologis ini.
Dikutip dari Time, impostor sindrom pertama kali diidentifikasi pada 1978, oleh psikolog Pauline Rose Clance dan Suzanne Imes.
BACA JUGA: Wah, Sukses Turunkan Berat Badan Bisa Meredakan Nyeri Sendi
Dalam makalahnya, mereka berteori bahwa perempuan secara unik dipengaruhi oleh sindrom impostor.
Sejak itu, penelitian telah menunjukkan bahwa baik laki-laki maupun perempuan mengalami perasaan penipu, dan Clance menerbitkan sebuah makalah yang mengakui bahwa sindrom penipu tidak terbatas pada perempuan saja.
BACA JUGA: Bikin Ayu Ting Ting Baper, Begini Ucapan Ulangtahun Dari Bilqis!
"Hari ini, sindrom penipu dapat diterapkan pada siapa pun pada seseorang yang tidak dapat menginternalisasi dan memiliki keberhasilan mereka,” kata psikolog Audrey Ervin.
Ahli sindrom impostor Valerie Young, yang juga penulis buku 'The Secret Thoughts of Successful Women', juga menemukan pola atau gejala pada orang yang mengalami perasaan penipu:
Source | : | Time |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR