Angin pantai yang berembus menerbangkan pasir pantai, dan bisa saja dihirup oleh anak.
Meningitis
Pasir pantai yang hangat memang terlihat menyenangkan.
Namun, di dalam pasir pantai terdapat bakteri yang berpotensi menyebabkan penyakit salah satunya E. Coli.
Bakteri E. coli biasanya menyerang usus, namun juga dapat mengakibatkan peradangan selaput otak (meningitis).
Bakteri ini biasanya akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui kuku tangan yang kotor karena pasir.
BACA JUGA: Kompak dan Meriah, Begini Kebersamaan Nia Ramadhani dan Keluarga Adakan Open House Rayakan Lebaran
Terpendam pasir
Sebagian besar pengunjung pantai pasti pernah bermain pasir, termasuk memendam tubuh dengan pasir dan menganggapnya menyenangkan.
Namun, di beberapa negara, terpendam pasir menjadi salah satu penyebab kematian yang lebih tinggi dibandingkan kematian karena serangan hiu.
Hal ini terjadi akibat longsornya lubang pasir yang sangat cepat sehingga membuat orang seketika terpendam di dalamnya.
Dilansir dari CBS News, kasus semacam ini telah terjadi di Amerika Serikat.
Namun, bukan berarti anak tak boleh bermain pasir di pantai kok Moms.
Bermain pasir adalah metode yang bagus untuk mengembangkan keterampilan tangan dan motorik anak.
Kebanyakan anak-anak diperbolehkan bermain pasir saat usianya 12 hingga 18 bulan.
Jika masih kurang dari itu, sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter anak atau ahli kesehatan.
Yang paling penting, jangan lupa Moms untuk selalu mengawasi ketika anak sedang bermain dengan pasir pantai untuk menghindari pasir masuk ke mata serta hal lain yang tidak diinginkan.
Terancam Jadi Tersangka, Vadel Badjideh Bersumpah Tak Lakukan Apapun pada Anak Nikita Mirzani
Source | : | Instagram,babycenter.com,cbsnews.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR