Nakita.id - Daging ayam menjadi salah satu menu lauk pauk favorit masyarakat Indonesia.
Apalagi anak-anak yang langsung tergiur makan jika melihat lauknya ayam goreng, ayam kremes atau ayam kriuk.
Saking favoritnya, ada banyak jenis makanan olahan ayam agar orang tak bosan menikmati daging ayam.
BACA JUGA: Tayangan 'Oh Mama Oh Papa' Jadi Sorotan Karena Bikin Gagal Paham, Ini Sebabnya
Sayangnya, jika kebersihan tidak dijaga atau daging ayam tidak dimasak dengan benar justru bisa menimbulkan bahaya.
Beberapa penyakit kronis membahayakan siap menyerang kapan pun jika kurang mengonsumsi daging ayam yang masih ada bercak darahnya atau belum matang.
Setelah membahas tentang berbagai macam penyakit kronis akibat konsumsi daging ayam mentah.
Moms juga perlu tahu gejala yang ditimbulkan jika tak sengaja mengonsumsi daging ayam belum matang sepenuhnya atau mentah.
Melansir dari healthline.com, adapun beberapa gejala paling umum yang ditimbulkan jika terserang bakteri pada daging ayam mentah yang dikonsumsi.
BACA JUGA: Intip Kehidupan Ade Tya, Sosialita Asal Surabaya yang Selalu Tampil Perfeksionis!
1. Kram Perut
2. Diare
3. Mual
4. Muntah
5. Demam
6. Sakit Kepala
7. Nyeri Otot
Jika daging ayam mengandung bakteri Salmonella, maka setelah mengonsumsinya akan mengalami diare yang sangat cair.
Sementara jika daging ayam mengandung bakteri campylobacter bisa menimbulkan gejala yang sama disertai darah.
BACA JUGA: 4 Penyakit Kronis Akan Menyerang Jika Makan Daging Ayam Seperti Ini
Biasanya gejala tersebut akan muncul setelah satu hingga dua hari mengonsumsi daging ayam mengandung bakteri salmonella.
Jangka waktu 2 sampai 10 hari jika daging ayam mengandung bakteri campylobacter.
Sedangkan jika daging ayam mengandung bakteri E. coli, gejalanya bisa mulai dirasakan setelah 4 jam mengonsumsi ayam.
Semua gejala itu biasanya hilang sekitar 4 hari dan jika terinfeksi bakteri campylobacter parah harus memerlukan antibiotik.
Semantara jika sudah merasakan gejala tersebut sebelum 4 hari, lebih baik perbanyak cairan untuk tubuh dan menjaga kebersihan.
Source | : | healthline.com |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR