Erupsi telah berlangsung terus menerus sejak Kamis (28/6/2018) kemarin pukul 10.00.
Ploting VAAC Darwin memprediksi terjadi sebaran abu vulkanik ke atas permukaan dengan ketinggian 23.000 feet (kaki) yang mempunyai kecepatan 10 knot.
Abul vulkanik itu sudah menutupi ruang udara Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai-Bali.
Dari catatan pilot report pada ketinggian 15.000-23.000 kaki, ditemui adanya abu vulkanik di ruang udara dengan arah angin cenderung ke arah barat dan barat daya.
"Data RGB citra satelit terakhir, sejak 19.00 - 00.00 WITA bahwa volcanic ash sudah tersebar dengan cepat yang hampir menutupi ruang udara Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan kecenderungan bergerak ke barat hinga barat daya," ujar Arie.
Selain itu RGB citra satelit cuaca Himawari pada pukul 01.00 Wita menunjukan pergerakan debu vulkanik terdeteksi ke arah barat- barat daya dan menutupi aerodrome Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai.
BACA JUGA: Tega ! Tinggalkan Anak dan Tabrak Suami Hingga Koma, Seorang Istri Pilih Lari Dengan Selingkuhannya
"Sebaran debu vulkanik berdasarkan model trayektori BMKG, diprediksi sebaran debu vulkanik akan terdapat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada pagi hari tanggal 29 Juni 2018," tambahnya.
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR