Nakita.id - Kabar duka kembali menghampiri jagat hiburan tanah air.
Aktor senior Arief Rivan yang dikenal sebagai Pakde dalam sinetron Si Yoyo, meninggal pada Selasa (3/7) pagi di kediamannya di kawasan, Beji, Depok, Jawa Barat.
Diketahui, Arief Rivan mengembuskan napas terakhirnya dalam usia 67 tahun subuh tadi.
"Iya benar (meninggal), tadi jam empat subuh," ujar putri Arief Rivan, Maulady Agsanory Arnov atau Ory.
Ory mengatakan, sebelum meninggal ayahnya mengidap penyakit jantung sejak setahun yang lalu.
Menurutnya, terjadi penyumbatan pada jantung sang ayah yang belum kunjung sembuh.
Kevin R. Campbell, MD, seorang ahli elektro jantung di North Carolina Heart and Vascular, UNC Health Care, Raleigh menyebutkan bahwa serangan jantung bisa menyerang siapa saja.
Hal itu dipicu oleh kebiasaan yang dilakukan sehari-hari dan tak terpikirkan sebelumnya.
Berikut ini deretan kebiasaan yang berdampak negatif dan membahayakan jantung:
BACA JUGA: Mengenal Kakebo, Solusi Cerdas Menabung ala Jepang Untuk Stay At Home Moms
1. Duduk sepanjang hari
Orang yang tidak cukup bergerak dan duduk selama lima jam atau lebih setiap hari memiliki risiko dua kali lipat untuk mengalami gagal jantung, demikian menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Januari 2014 di American Heart Association (AHA) Journal Circulation: Heart Failure.
Untuk itu, jika Moms atau Dads memiliki pekerjaan yang memgharuskan untuk duduk di meja sepanjang hari upayakan untuk berjalan lima menit setiap jamnya.
Rutinititas kecil ini dapat menjaga arteri tetap lentur dan aliran darah tetap baik, menurut sebuah penelitian di Indiana University.
2. Konsumsi alkohol berlebihan
Minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, stroke, dan obesitas sehungga risiko penyakit jantung pun meningkat.
AHA melaporkan bahwa minum berlebihan, lebih dari dua gelas sehari untuk pria dan satu gelas untuk wanita - dapat mengganggu ritme jantung dan menyebabkan gagal jantung.
BACA JUGA: Lakukan Pemotretan Keluarga, Baju Putri Annisa Pohan Jadi Sorotan, Ada Apa?
3. Stres
Stres memacu tubuh untuk melepaskan adrenalin, yang secara temporer memengaruhi kinerja tubuh dan detak jantung.
Untuk meminimalkan efek berbahaya dari stres, AHA merekomendasikan beberapa hal.
Pertama, menceritakan masalah kepada teman atau anggota keluarga yang bisa dipercaya.
Olahraga selama 30 menit juga bisa menghilangkan ketegangan mental yang dapat memicu stres.
Stres juga dapat dicegah dengan membuat rencana, jika skala prioritas sudah jelas akan membantu menyelesaikan pekerjaan sehingga stres dapat terhindarkan.
4. Tidak melakukan flossing
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Mei 2014 dalam Journal of Periodontal Research menemukan, bahwa orang yang melakukan pembersihan gigi secara berkala mengalami masalah jantung lebih sedikit.
Dengan membersihkan gigi, bakteri dapat disingkirkan sehingga meminimalisir risiko penyakit jantung.
BACA JUGA: Seberapa Banyak Kandungan Bakteri di Dalam Spons Cuci Piring?
5. Garam yang berlebihan
Natrium yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, faktor risiko untuk penyakit jantung, ujar Campbell.
Untuk itu, penting bagi Moms menghindari makanan olahan seperti makanan kalengan, daging olahan, keripik dan makanan gurih yang banyak mengandung garam.
AHA merekomendasikan bahwa seseorang sebaiknya mengonsumsi kurang dari 1.500 mg sodium per hari.
6. Tidak cukup istirahat
Dengan jantung yang bekerja keras setiap waktu, penting untuk kita beristirahat cukup setiap hari.
Denyut jantung dan tekanan darah turun selama fase pertama tidur (fase non-REM), kemudian naik dan turun sebagai respons terhadap mimpi selama fase kedua (tidur REM).
Kurang tidur kronis juga dapat menyebabkan peningkatan hormon kortisol dan adrenalin sehingga jantung akan bekerja tanpa henti.
Campbell menyarankan orang dewasa untuk tidur 7 hingga 8 jam setiap malam, dan remaja serta dewasa muda sebaiknya beristirahat 9 sampai 10 jam setiap hari.
BACA JUGA: Margarin Vs Mentega, Mana yang Paling Sehat Dikonsumsi? (Bagian I)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | everydayhealth.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR