Mengalami kondisi baby blues yang cukup serius, Melanie pun mengaku pernah berkonsultasi pada salah seorang dokter.
Namun lagi-lagi sayangnya, Ia tidak bisa mendapat pertolongan dan bahkan cenderung dianggap tidak serius lantaran informasi serta kondisi baby blues yang tidak sepopuler sekarang.
"Nanya ke dokter pun dia cuma bilang ‘ah ini mah baby blues’ biasa aja dan sayangnya dia bilang gitu di depan suami aku jadi dia makin dianggap enteng.
Ternyata engga, based on research pun banyak sekali angka kematian bahkan yang disebabkan karena ibu-ibu baby blues," ungkap Melanie.
BACA JUGA: Bukan Bentuk Perut Tapi Perubahan Ini Bisa Ungkap Jenis Kelamin Janin Tanpa USG
Setelah kurang lebih tiga bulan mengalami baby blues, Melanie pun akhirnya menemukan cara mengatasi baby blues-nya sendiri.
Ia mencoba bergabung dengan salah satu komunitas lari di Jakarta.
Beruntung, Melanie langsung jatuh cinta dan dapat mengatasi baby blues yang dialaminya.
"Aku tidak pernah lari seumur hidup, aku tidak pernah tau lari yang benar, aku hanya lari berdasarkan feelling aja, aku cuma cobain lari, dan saat itulah aku jatuh cinta.
Ternyata rasa bahagianya saat aku lari itu menenggelamkan semua rasa gundah yang muncul ketika baby blues," ujar Melanie bahagia.
Hingga kini, Melanie tetap rutin melakukan salah satu jenis olahraga ini.
Bahkan, ia kerap mengikuti ajang lari maraton di Indonesia maupun luar negeri.
BACA JUGA: Intip Yuk Mewahnya Rumah Klasik Milik Chacha Frederica Anggota Girls Squad
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR