Laki-laki paruh baya dan lanjut usia ditemukan mengalami efek paling positif pada jarak berjalan, perubahan denyut jantung, pengeluaran energi total, dan lainnta, jika dibandingkan dengan percobaan kontrol.
Meskipun para peneliti menyatakan perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi mekanisme, mereka percaya permen karet entah bagaimana dapat membantu dalam sinkronisasi irama jantung dan ritme lokomotor.
Proses ini dikenal sebagai sinkronisasi jantung-lokomotor (CLS), lebih mungkin terjadi di kalangan orang tua daripada orang-orang muda.
"Mengunyah permen karet saat berjalan memengaruhi sejumlah fungsi fisik dan fisiologis pada pria dan wanita dari segala usia. Studi kami juga menunjukkan bahwa permen karet saat berjalan meningkatkan jarak berjalan kaki dan pengeluaran energi peserta pria paruh baya dan lansia pada khususnya," penulis menulis.
BACA JUGA :Wow! Baru Saja Melahirkan, Pinggang Langsing Siti Nurhaliza Bikin Warganet Kagum!
Berkenaan dengan keterbatasan metodologis, para peneliti tidak dapat mengukur jumlah mengunyah sementara para peserta berjalan.
"Dalam studi masa depan, akan diperlukan untuk mengukur jumlah mengunyah baik saat istirahat dan sambil berjalan untuk membandingkan nilai-nilai ini," kata studi tersebut.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR