Nakita.id – Gagasan bahwa memiliki kehidupan sosial yang kaya dapat membantu melindungi kesehatan seseorang, sama sekali bukan hal yang baru.
Tidak juga gagasan bahwa orang tua yang tetap berhubungan dekat dengan teman-temannya, menjaga ingatan yang lebih baik dan kemampuan kognitif lainnya untuk waktu yang lebih lama, daripada teman sebaya yang lebih menyendiri.
Pertanyaannya selalu, "Apakah kemampuan bersosialisasi melindungi kemampuan kognitif, atau apakah mereka yang hidup dengan gangguan memori cenderung menghindari kegiatan sosial?"
BACA JUGA :Tak Hanya Untuk Kecantikan, Kunyit Dipercaya Mampu Atasi Pikun
Peneliti dari Ohio State University di Columbus telah memutuskan untuk mencoba mengklarifikasi persoalan ini.
Untuk melakukannya, mereka menggunakan tikus sebagai model penelitian, tetapi mereka tidak mengambil pendekatan yang sama seperti penelitian sebelumnya yang bekerja dengan hewan pengerat ini.
Para peneliti memberi kesempatan beberapa hewan untuk berinteraksi dan mengeksplorasi dengan lingkungannya, sementara yang lain diberi lebih sedikit kesempatan tersebut.
Sebaliknya, pemimpin studi Elizabeth Kirby dan rekan-rekannya bekerja dengan tikus tua yang ditempatkan dalam kelompok atau sebagai pasangan, tetapi semuanya memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan menjelajah.
BACA JUGA : Hati-hati Moms, Kebanyakan Garam Bisa Bikin Cepat Pikun dan Demensia
Strategi-strategi ini dijelaskan tim, memungkinkan mereka untuk memastikan perbedaan dalam mengingat memori dan belajar yang dapat dikaitkan dengan konektivitas sosial.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa hanya memiliki jejaring sosial yang lebih besar dapat secara positif memengaruhi otak yang menua," ujar Kirby.
Hasilnya telah diterbitkan dalam jurnal 'Frontiers di Aging Neuroscience'.
Satu tes menguji kemampuan tikus untuk mengingat detail-detail kecil, dengan menempatkan mainan di suatu tempat di lingkungan terdekatnya.
Setelah beberapa saat, mainan itu akan dipindahkan ke lokasi yang sedikit berbeda.
Dan biasanya, tikus yang secara kognitif sehat akan memperhatikan ini, dan mengeksplorasi kembali objek setelah relokasi.
BACA JUGA :Selain Lezat, Daftar Makanan Ini Mengenyangkan dan Bergizi, Cocok untuk Sarapan!
Tapi, Kirby berkata, "dengan tikus-tikus yang ditempatkan, mereka tidak tahu bahwa objek itu telah pindah."
Di sisi lain, Kirby mengatakan tikus yang tinggal di kelompoknya jauh lebih baik dalam mengingat apa yang mereka lihat sebelumnya, dan pergi ke mainan di lokasi baru, mengabaikan mainan lain yang tidak berubah tempat.
Kirby dan tim mencatat bahwa, pada manusia dan juga pada tikus, memori cenderung menurun secara alami seiring bertambahnya usia.
Namun interaksi sosial yang konsisten tampaknya melindungi otak dari efek ini.
Hal ini jelas terlihat ketika para peneliti memeriksa otak tikus yang bertempat tinggal, dibandingkan tikus yang ditempatkan di kelompok.
BACA JUGA :Syahrini Hitung Pendapatannya Dalam Sehari, Hotman Paris Merasa Terkalahkan!
Pada yang pertama, mereka menemukan bukti peradangan, yang konsisten dengan neurodegenerasi.
"Tikus kelompok memiliki lebih sedikit tanda-tanda peradangan ini, yang berarti bahwa otak mereka tidak tampak 'tua' seperti yang hidup berpasangan," jelas Kirby.
Berdasarkan temuan ini, tim peneliti bersikeras bahwa penting bagi seseorang untuk membuat keputusan berdasarkan informasi tentang di mana dan bagaimana mereka ingin hidup sesuai usia mereka, karena pilihan akomodasi dapat memfasilitasi kegiatan sosial atau menghalangi individu untuk memertahankan kehidupan sosial yang kaya.
"Sesuatu yang mendasar seperti berapa lama untuk mengemudi, atau berjalan ke rumah teman dapat membuat perbedaan besar saat kita bertambah tua," kata Kirby.
Namun, dia juga mengakui banyak orang yang akhirnya terisolasi bukan karena pilihan, tetapi karena keadaan.
BACA JUGA :Ngeri! Kuku Jari Perempuan Ini Terlepas Setelah Lakukan Pedikur Ikan
“Di atas sungai dan melewati hutan' mungkin menyenangkan bagi anak-anak, tetapi itu mungkin tidak begitu bagus untuk Nenek," pungkasnya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | medical news today |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR