Nakita.id - Kekerasan dalam bentuk fisik maupun mental sangat dikecam di segala penjuru dunia.
Selain menyebabkan luka dan kenangan buruk bagi korban, hal ini juga bisa membuat pelakunya mendapat hukuman berat.
Namun rasanya hal tersebut diabaikan seorang guru laki-laki di Jiangsu, Tiongkok.
Kini, ia diberhentikan pihak sekolah karena membuat salah satu siswanya terluka.
Tak hanya terluka, siswa itu juga mengalami gegar otak dan kehilangan pendengarannya akibat pembuluh darahnya pecah.
BACA JUGA: Seorang Ibu Selamat dari Kecelakaan Maut yang Tewaskan Suami dan 4 Anaknya
Dilansir dari Next Shark, guru laki-laki yang diketahui bernama Sun Yingchun ini emosi lantaran siswanya, Xiaochen mengobrol bersama temannya saat pelajaran berlangsung.
Tak kuat mendengar siswanya berisik, Sun menyeret Xiaochen dari kursinya untuk berdiri di depan kelas.
Sun menampar Xiaochen sebanyak 12 kali sehingga Xiaochen mangalami luka parah di wajahnya.
BACA JUGA: Hanya Karena Like Banyak di Facebook, Perempuan Ini Selalu Dipukuli Suaminya!
Siswa senior di Suyu High School ini mengalami luka lebam di wajah akibat tamparan dan bengkak di sekujur wajahnya.
Ia kemudian dilarikan ke Suqian Chinese Medicine Hospital karena wajahnya mengalami luka serius akibat tamparan gurunya.
Setelah dilakukan pemeriksaan medis, petugas medis mengatakan Xiaochen mengalami gegar otak dan cedera jaringan lunak.
Pembuluh darah dekat matanya pecah, sehingga ia mengalami kehilangan pendengaran untuk sementara waktu.
Selain Xiaochen, Sun dikabarkan juga menampar seorang siswi sebelum ia akhirnya menampar Xiaochen.
BACA JUGA: Selain Memukul, Ini Bentuk Kekerasan Anak yang Tak Disadari Orangtua
Melihat adanya kasus kekerasan yang memakan korban terluka sampai menderita gegar otak, Suyu High School akhirnya memberhentikan Sun.
Dan mengurangi bonus yang seharusnya ia dapat dari tahun ajaran sebelumnya.
Pemerintah yang mendengar kabar Xiaochen, turut memberikan bantuan dengan menanggung seluruh biaya medis Xiaochen.
Disampaikan oleh Yangtze Evening News, pemerintah juga membantu Xiaochen untuk pindah sekolah dan mengatur konseling akibat trauma yang dirasakannya.
Menyayangkan perilaku Sun, ibu Xiaochen dalam blog pribadinya menuliskan hal ini:
"Aku tidak tahu apa yang dilakukan anakku di sekolah sehingga dipukul seperti ini... Bagaimana bisa orang yang tak bertanggung jawab menjadi seorang guru?
Anak saya tidak hanya terluka secara fisik, tetapi juga secara mental.
Sekarang ia tak mau kembali ke sekolah untuk bertemu teman-teman dan melanjutkan studinya!.
Saya hanya berharap bahwa sekolah, departemen pendidikan dan departemen keamanan publik dapat dengan serius menangani kasus Sun Yingchun".
BACA JUGA: Deretan Artis Ini Ternyata Pernah Alami Kekerasan Saat Kecil
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Next Shark |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR