2. Ekspresi kesedihan suami belum tentu dengan cara menangis.
Beberapa di antara mereka mengekspresikannya lewat kemarahan ataupun perubahan mood, dan kebiasaan lainnya.
3. Sebagian besar suami cenderung lebih cepat membuat diri mereka tegar karena merasa bertanggung jawab untuk memotivasi pasangan yang juga kehilangan.
4. Sebagian suami cenderung tidak menyadari adanya proses perasaan berduka (grieving process) dan kebutuhan serta kewajaran untuk mengalami proses tersebut.
5. Sebagian besar suami cenderung kesulitan mengungkapkan perasaan yang sedang dialami ke orang-orang terdekat.
BACA JUGA: Mau Jadi Camilan Sore Atau Malam, Lumpia Isi Soun Pedas Ini Tetap Nikmat Disantap
6. Sebagian besar suami merasa tidak memiliki wadah untuk menuangkan kesedihan mereka, termasuk tempat bercerita.
7. Sebagian besar suami terkadang juga merasa cenderung terlupakan.
Sebab, perhatian yang diberikan lebih banyak dicurahkan kepada istri.
Karena itu, bila ada pasangan yang berduka karena keguguran, lebih baik memberikan dukungan dan bantuan bagi kedua belah pihak.
Sehingga, mereka sama-sama merasa dikuatkan, dan tidak merasa trauma atau putus asa.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Anti Panik Menjalani Kehamilan |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR