"Saya pikir ini masalah kesehatan penting, karena begitu banyak dari kita hidup dengan ritme sirkadian yang terganggu (siklus 24 jam alami tubuh)," katanya.
BACA JUGA: Gemar Berbusana Serasi, Ini Penampilan Kate, Pangeran William, dan Kedua Anaknya yang Memesona!
Ia menambahkan, "Tidak mungkin gaya hidup saat ini itu baik untuk kesehatan Anda. Begitu banyak orang tinggal di lingkungan kota yang penuh dengan cahaya 24/7."
Para peneliti mempelajari peserta yang berusia 37 hingga 73 tahun, memantau tingkat aktivitas mereka dengan akselerometer pergelangan tangan.
Akselerometer ini dikenakan selama tujuh hari, memungkinkan para peneliti untuk mengukur sejauh mana siklus alami tubuh mereka terganggu.
Para peneliti juga melakukan pemeriksaan untuk mengukur kesejahteraan psikologis peserta dan menemukan bahwa kira-kira satu dari 25 orang tidak lebih aktif di siang hari daripada malam hari.
BACA JUGA: Nia Ramadhani Versus Syahrini Liburan di Las Vegas, Warganet Bandingkan Keduanya
Orang-orang ini 11% lebih mungkin mengalami gangguan bipolar dan 6% lebih mungkin berjuang melawan depresi.
Penelitian juga melaporkan tingkat kebahagiaan yang lebih rendah dan tingkat kesepian yang lebih besar.
Meskipun mungkin hasil penelitian ini tidak bisa disamakan dari seluruh peserta yang dipelajari, Daniel mengatakan bahwa bukan berarti hasilnya tidak signifikan.
"Ini penting karena ini adalah temuan yang sangat konsisten untuk kesehatan mental dan hasil kognitif yang negatif ini," katanya.
Source | : | good to know |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR