Nakita.id - Baru-baru ini curhatan seorang ibu menjadi viral di sosial media.
Ia bercerita mengenai insiden yang menimpa sang anak, Manuel yang masih berusia 3 bulan.
Ia tiba-tiba menemukan benjolan di kepala sang anak.
Tak hanya benjolan, ia juga menemukan bahwa telinga sang anak mengeluarkan darah.
Ternyata tengkorak kepala sang bayi mengalami retak sebesar 8 cm ada terjadi perdarahan di kepala hingga merembes ke otak.
Nyatanya hal ini terjadi karena kecerobohan dari sang pengasuh.
Dalam unggahannya, ibu tersebut juga bercerita jika sang baby sitter tidak bisa lepas dari handphone miliknya, dan kerap berbohong.
Berkaca dar kasus di atas, inilah tips memilih baby sitter dilansir dari Nakita.id :
Lakukan pengumpulan data
Jangan memilih calon pengasuh anak secara terburu-buru.
Sebab untuk mendapatkan yang tepat butuh waktu dan kecermataan.
Sebelum mencari data-data nama agensi penyalur baby sitter, lebih baik buat dulu daftar pertanyaan untuk diri sendiri tentang persyaratan apa saja yang Moms kehendaki.
Seperti berapa budget yang kita siapkan, apakah tinggal dalam atau pulang hari, apakah dia hanya mengasuh si kecil atau harus mengurus pekerjaan rumah tangga juga, dan berapa rentang umur pengasuh yang kita inginkan.
BACA JUGA: Pernikahan 4 Artis Bollywood ini Kontroversial, Namun Awet Hingga Tua!
Setelah itu, Moms bisa meminta rekomendasi dari teman atau saudara tentang nama-nama agensi penyalur yang bisa dipercaya.
Moms juga bisa menambahkan data tersebut lewat internet atau iklan.
Jangan sediakan satu pilihan saja tapi beberapa, sehingga ada bahan perbandingan.
Proses penyeleksian agensi
Usai mengumpulkan data-data, saatnya untuk mengali informasi sebanyak mungkin seputar reputasi dari beberapa agensi pilihan kita.
Tidak perlu untuk mendatangi semuanya satu per satu, kita bisa mencari informasi via telepon.
Tanyakan hal-hal seperti: berapa lama agensi itu berdiri, bagaimana proses perekrutan pengasuh mereka, atau pertanyaan lain yang kita rasa perlu.
Segera coret agensi dari daftar pilihan jika mereka tidak menunjukkan sikap kooperatif saat menjawab.
Setelah melakukan wawancara via telepon, minimalisir pilihan menjadi satu pilihan saja.
Lalu, kunjungi bersama suami untuk melihat kondisi langsung agensi tersebut.
Penyeleksian baby sitter
Saat berkunjung ke agensi pilihan, utarakan persyaratan yang kita inginkan kepala kepala agensi disana.
Ini akan memudahkan mereka untuk mencarikan pengasuh yang cocok dengan kriteria yang kita cari.
Setelah beberapa nama diajukan, jangan buru-buru memilih.
Lakukanlah wawancara singkat kepada calon pengasuh dengan daftar pertanyaan yang sudah dibuat sebelumnya, seperti latar belakang keluarga, pengalaman kerja, dan alasan pindah dari pekerjaan sebelumnya.
BACA JUGA: Termasuk Nasi, Ini 6 Makanan Sehat yang Bahaya Jika Dikonsumsi di Waktu Salah
Pilihlah pengasuh yang memiliki sifat penyayang, tanggap, tidak cepat panik, dan bisa memberikan pertolongan pertama jika sesuatu terjadi.
Agar sama-sama enak, mintalah nomor telepon agensi, pihak keluarga dan foto kopi KTP mereka yang masih berlaku.
Bila perlu lakukanlah pengecekan terlebih dulu untuk memastikan kebenarannya.
Pastikan juga calon pengasuh memiliki kontrak kerja yang jelas dengan pihak agensi.
Kalau dirasa perlu, kita juga bisa membuat kontrak kerja tertulis dengan calon pengasuh.
Surat ini akan menjadi peganggan jika suatu saat nanti mereka berbuat macam-macam.
Jika sudah ada yang cocok, ajaklah baby sitter untuk melakukan tes kesehatan untuk mengantisipasi penularan penyakit pada anak.
Lakukan uji coba
Sebelum benar-benar mempekerjakannya, mintalah calon pengasuh untuk datang dan merawat Si Kecil.
Tes uji coba ini akan membantu kita melihat pola interaksi dan merawat si calon pengasuh.
Bonusnya, kita juga bisa menjalin kedekatan dan memupuk rasa saling percaya dengan si pengasuh.
Sempatkan juga untuk melakukan sidak pada jam kerjanya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR