Nakita.id - Berhasilnya misi penyelamatan 12 anak Thailand dan satu pelatih sepak bola mereka yang terjebak di Gua Tham Luang Nang Non, menyisakan bahagia juga bangga seluruh masyarakt dari penjuru negeri.
Selain menaruh rasa bangga pada para pejuang baik penyelam, relawan dan banyak masyarakat yang terlibat, dunia juga memberi penghargaan setinggi-tingginya pada seseorang yang paling dewasa dan juga paling terakhir diselamatkan .
Ia adalah Ekapol Chantawong. Ekapol merupakan asisten pelatih ke-12 anak yang ikut terjebak di dalam gua saat air hujan menutup akses gua sehingga ia dan ke-12 anak-anaknya tak bisa keluar selama kurang lebih 17 hari.
BACA JUGA: Viral 12 Orang Terjebak Dalam Gua, Tim Penyelamat Berhasil Selamatkan Setelah 2 Minggu!
Masyarakat luas, khususnya Thailand memberi sambutan hangat pada Ekapol yang berhasil diselamatkan.
Ekapol mungkin jadi satu-satunya korban yang tidak disambut hangat oleh keluarganya lantaran ia merupakan pria 25 tahun yatim-piatu.
Meski tak disambut keluarga, Ekapol mendapat banyak apresiasi.
At least one of them (the boys) were sent across the Thai-Myanmar border to Chiang Rai to get a better education. They come from different tribes & religions.
— no more Lolitas (@yvvonelim9) July 10, 2018
Link to the article: https://t.co/2h2CtV2aTy …
Ekapol membawa anak-anaknya untuk melakukan susur Gua. Namun nahas, ia dan ke-12 anaknya justru terperangkap dan tak bisa keluar karena hujan deras yang membuat akses jalur keluar masuk tertutup.
Ia jadi pelindung dan rela memberikan seluruh bekal bawaannya agar ke-12 anaknya tetap bisa bertahan sampai ada bantuan.
BACA JUGA: Belasan Hari Terjebak di Gua, Tim Sepak Bola Remaja Ini Dapat Pesan Haru dari Orangtua
Bayangkan saja, Ekapol pasti menjadi orang yang sangat lemah dan juga lapar, tetapi ia bertanggung jawab untuk memberi semangat juga dorongan untuk 12 anak.
Ia juga berjasa mengajari 12 anaknya bermeditasi supaya mereka mampu menghemat energi sampai berhasil keluar dari Gua.
Saat mengirimkan surat kepada orangtua ke-12 anak didiknya. Ia juga turut menuliskan surat sebagai permintaan maaf.
BACA JUGA: Gemas! Ini yang Dikatakan Putri Charlotte pada Awak Media Setelah Louis Dibaptis
"Saya berjanji untuk merawat anak-anak dengan baik. Terimakasih dan saya minta maaf," tulisnya di secarik kertas.
Salah satu ibu dari korban bernama Pornchai Khamluang justru tak menganggap Ekapol bersalah.
"Jika dia (Ekapol) tak pergi bersama mereka, apa yang akan terjadi pada anak saya?" tuturnya mengapresiasi jasa baik dan pengorbanan asisten pelatih anaknya tersebut.
Ekapol tetap terlihat tersenyum dalam beberapa foto yang dikirim ke orangtua 12 anak didiknya.
Seperti yang kita ketahui, tak hanya sebagian orang yang ahli dalam penyelaman, seluruh masyarakat Thailand juga berjasa karena bergabung menjadi relawan untuk menyuplai semua kebutuhan relawan dalam misi penyelamatan mulia ini.
Tak heran bila aksi ini menjadi perhatian seluruh penjuru dunia.
BACA JUGA: Indung Telur Kliennya Diangkat Dokter, Hotman Paris Siap Bantu Sampai Tuntas!
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | scmp,latimes.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR