Nakita.id - 12 anak yang tergabung di tim sepak bola Thailand dan pelatihnya yang terjebak di Gua Tham Luang, kini masih dirawat di rumah sakit Prachanukroh, di Chiang Rai.
Banyak masyarakat yang menanyakan kabar terkini 12 anak dan pelatihnya itu, yang awalnya diberitakan tidak boleh berkomunikasi secara fisik dengan keluarga.
Menjawab kekhawatiran, staf Narongsak Ostanakorn merilis video potret 12 anak laki-laki yang masih di rawat di rumah sakit bersama pelatihnya.
Beruntung, staf tersebut merekam saat ada keluarga yang datang membesuk anak-anak.
BACA JUGA: Angkat Topi! Inilah Pahlawan di Balik Berhasilnya Penyelamatan 13 Orang di Gua Thailand
12 anak masih berada di tempat tidur pasien, ruang ruang bangsal isolasi dan mengenakan masker.
Akses mereka pun dibatasi oleh sebuah kaca, sehingga keluarga hanya bisa melihatnya dari kaca yang dibuka oleh perawat.
BACA JUGA: Dijuluki Pahlawan Sejati, Ini Sosok Dokter Richard Harris Penyelamat Korban Gua di Thailand
Mereka bersama para dokter yang merawatnya di rumah sakit Prachanukroh di Chiang Rai.
Kondisi ke-12 anak dan pelatihnya dalam keadaan sehat.
Tetapi, mereka tetap harus menerima pengawasan dan pengobatan serta pemeriksaan kesehatan secara teratur, sehingga harus dirawat sekitar 7 hingga 10 hari ke depan.
Para korban yang terjebak di Gua Tham Luang juga harus diambil darahnya dan kemudian dikirim ke Bangkok untuk diuji, sebelum mereka dikembalikan kepada keluarganya.
Meskipun nantinya mereka sudah diperbolehkan pulang, mereka juga harus menerima perawatan selama 30 hari di rumah masing-masing untuk menjalani rehabilitasi fisik dan menjalani pemantauan kesehatan.
BACA JUGA: Ledakan Tabung Gas di Kebayoran Baru Jakarta, Korban Sudah Lari Tapi Nahas, Untungnya Selamat
Bahkan bila keadaan mereka telah membaik dan diizinkan keluarga, wartawan diperbolehkan datang untuk berbincang-bincang dengan mereka.
Dalam video yang diunggah The Guardian, mereka tampak bahagia dan menyambut baik keluarga yang menjenguknya.
Beberapa dari mereka melambaikan tangan dan juga menggabungkan dua telapak tangannya, sebagai pertanda ucapan terimakasih dan permintaan doa kepada keluarga serta masyarakat.
BACA JUGA: Aturan Operasi Tumor Otak Seperti yang Diidap Anak Marcella Zalianty
Dua minggu anak-anak tersebut terjebak sehingga membuat mereka tak bisa bertemu orangtuanya.
Mereka bahkan masih dipisahkan oleh kaca isolasi untuk menanggulangi pencegahan penularan infeksi yang mungkin dibawa anak-anak yang lebih dari dua hari hidup di bawah tanah.
Menurut Dr Thongchai Larmwilai Rattanapong yang merawatnya, dua di antara anak-anak tersebut mengalami infeksi paru-paru ringan.
Semua anak laki-laki itu memiliki jumlah sel darah putih yang tinggi sehingga memiliki risiko infeksi.
Oleh karena itu perlu diberi antibiotik dan juga serangkaian vaksin.
Hanya empat anak yang berhasil diselamatkan pertamalah yang sudah mulai makan makanan padat, sedangkan yang lain baru diperbolehkan makan makanan lunak yang hambar.
BACA JUGA: Ibu Rumah Tangga Lebih Rentan Terinfeksi HIV, Ini Penjelasannya!
Source | : | The Guardian,independent |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR