Sebenarnya belum ada referensi kesehatan yang merujuk adanya kaitan antara cukur rambut dengan ketebalan rambut.
Menurut dr Arie Muhandari, SpKK, rambut bayi bisa saja tumbuh tebal tanpa digunduli.
Atau sebaliknya, ada juga sebagian bayi yang walaupun sudah digunduli tetap saja rambutnya tipis.
Artinya, tebal atau tipisnya rambut bayi tergantung pada folikel rambut yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan gizi.
Jika jumlah folikelnya sedikit, digunduli berapa kali pun, rambut anak tidak akan lebat.
BACA JUGA: Sharena Ungkap Bahagia Jelang Melahirkan, Warganet Malah Salah Fokus
Berbicara tentang genetik tidak hanya berhenti di ayah ibu, tapi juga kakek nenek, kakek buyut, nenek buyut, dan seterusnya.
Artinya, boleh jadi kedua orangtua berambut tebal, tapi anaknya berambut tipis.
Setelah ditelisik lebih jauh, mungkin saja rambut tipis Si Kecil diturunkan kakek atau kakek buyutnya yang memiliki bawaan rambut tipis.
Boleh dibilang, mencukur rambut bayi saat genap berusia 40 hari hanya sekedar meneruskan tradisi.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Instagram,nakita.id |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR