Nakita.id.- Belum lama ini, organisasi kesehatan dunia (WHO) mengeluarkan rilis tentang penyakit-penyakit berikut kategorinya.
Di dalam rilis tersebut, salah satunya menyebutkan bahwa perilaku kecanduan seks termasuk dalam kategori penyakit mental.
Melansir New York Post pada Selasa (10/7/2018), WHO menambahkan kecanduan seks dalam daftar ini beberapa minggu setelah memasukkan kecanduan game.
Dr Valerie Voon dari Royal College of Psychiatrist mengatakan, 2 - 4 % populasi di Inggris menderita kecanduan seks.
BACA JUGA: Aturan Pemain Jerman di Piala Dunia, Dilarang Berhubungan Seks Tapi Alkohol Boleh
Sementara di Amerika Serikat, hal ini memengaruhi 3 - 6% orang dewasa.
"Ini adalah perilaku yang cenderung disembunyikan karena memalukan dan sering kali pencandu seks tidak terlihat.
Menambahkan hal ini ini ke daftar WHO merupakan langkah yang sangat baik untuk pasien karena memungkinkan mereka mengenali, bahwa mereka dalam masalah.
Itu membawanya keluar dari bayang-bayang dan mereka bisa mencari bantuan untuk itu," kata Voon.
WHO menggambarkan perilaku seks kompulsif sebagai pola kegagalan dalam mengendalikan dorongan seksual yang intens, berulang-ulang, atau desakan yang menghasilkan perilaku seksual berulang.
Gejalanya terlihat saat aktivitas seksual atau apa pun yang berhubungan dengan seks menjadi fokus utama dari kehidupan seseorang, diabaikannya kesehatan, perawatan pribadi, serta minat dan tanggung jawab.
Aktivitas ini termasuk senang melakukan masturbasi dan melihat video atau pertunjukkan seks berjam-jam dan sangat sering.
BACA JUGA: Jangan Segera Merapikan Tempat Tidur Setelah Bangun, Ini Alasannya
Perilaku ini haruslah terlihat jelas selama enam bulan atau lebih dan menyebabkan masalah dalam kehidupan pribadi.
BACA JUGA: Mengapa Mengepel Lantai Harus Pakai Cairan Pembersih? Ini Alasannya, Moms
Voon menambahkan, hal ini bisa diobati bersamaan dengan kondisi seperti depresi dan kecemasan. (*)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | New York Post,WHO |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR